kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciputra Development (CTRA) optimistis prospek properti tahun 2022 akan kembali cerah


Senin, 06 Desember 2021 / 08:15 WIB
Ciputra Development (CTRA) optimistis prospek properti tahun 2022 akan kembali cerah

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) optimistis prospek properti di tahun 2022 akan kembali cerah setelah adanya dampak pandemi Covid-19. 

Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan optismisme tersebut tentunya didorong oleh beberapa faktor yakni distribusi vaksin Covid-19 yang sudah semakin baik, pembukaan berbagai industri termasuk mall dan hotel yang sudah semakin pulih serta adanya peraturan protokol kesehatan yang semakin ketat oleh pemerintah. 

“Kami melihat tahun 2022 prospek properti terutama pada pasar rumah tapak akan kembali membaik tapi memang belum diikuti dengan pemulihan Apartement,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/12). 

Untuk itu, CTRA pun berencana akan mengembangkan lima proyek barunya yang akan diluncurkan di tahun 2022. Proyek-proyek tersebut yakni 2 di Medan sekitarnya, 1 di Jabodetabek, 1 di Surabaya dan 1 lagi berlokasi di Jawa Tengah. “Tetapi semua akan kembali kepada demand nya di masing-masing area yang akan kami launch,” ujar dia.

Baca Juga: Gandeng Sentul City, Ciputra Development (CTRA) bakal bangun proyek di Sentul

Sementara itu, sampai akhir tahun ini, CTRA baru saja meluncurkan proyek terbarunya pada 28 November 2021 yang berlokasi di Medan yakni CitraLand Helvetia. Proyek itu merupakan proyek kerja sama dengan PTPN II. Tanahnya milik PTPN II dan CTRA sebagai pengembangnya. 

“Proyek ini adalah proyek Ciputra yang bekerjasama dengan PTPN II sebagai bagian dari Kota Deli Megapolitan (KDM) yang total luasnya yakni 6,8 hektare,” kata dia. 

Adapun proyek itu telah menghadirkan sebanyak 236 unit yakni termasuk rumah tapak dan ruko yang telah habis terjual dalam waktu satu hari. Dia menjelaskan, kawasan itu juga akan menjadi sebuah kawasan hunian dan komersial yang menguntungkan, baik untuk dihuni maupun sebagai tempat investasi karena lokasinya yang sangat strategis, dikelilingi oleh pusat-pusat perdagangan dan hunian yang sudah berkembang sejak lama.

 

“Harga jual di kisaran Rp 1 miliar sampai Rp 2,5 miliar dan produknya ditujukan untuk end users di daerah sekitar Helvetia daerah Brayan di Sumatera Utara,” ujar Harun. 

Lebih lanjut, mengenai rencana belanja modal atau capex di tahun 2022, perseroan belum dapat menyampaikannya saat ini. Sebab perseroan masih menghitung kebutuhan capex yang tergantung kebutuhan di tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×