kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

CIMB Niaga Auto Finance merestrukturisasi pembiayaan Rp 1,2 triliun tahun lalu


Senin, 18 Januari 2021 / 06:40 WIB
CIMB Niaga Auto Finance merestrukturisasi pembiayaan Rp 1,2 triliun tahun lalu

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan terus melakukan restrukturisasi bagi debitur tedampak Covid-19. PT CIMB Niaga Auto Finance misalnya mencatatkan total pemberian program restrukturisasi sepanjang 2020 sebesar 20% dari portofolio atau berkisar Rp 1,2 triliun.

“Sebanyak 95% pengajuan dilakukan diawal awal pemberlakuan program restrukturisasi Jilid 1. Adapun di akhir tahun permintaan restrukturisasi jauh menurun sekali sebagai pertanda bahwa sisa nasabah kelolaan masih bisa bertahan untuk terus melakukan pembayaran sesuai kontrak yang disepakati,” ujar Direktur Utama CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id kepada Minggu (17/1).

Dia menambahkan, nasabah baru pun sudah melalui saringan yang lebih kuat yaitu membayar uang muka (DP) lebih tinggi seiring dengan kemampuan bayar nasabah cukup tinggi. Melihat masih adanya dampak pandemi terhadap perekonomian global dan domestik, OJK memperpanjang restrukturisasi hingga 17 April 2022.

Hal ini tertuang dalam POJK Nomor 58/POJK.05/2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2020 Tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Multifinance Sembilan Bulan Menyusut 14,4%

Ristiawan menyatakan menyambut baik hal tersebut guna mempercepat pemulihan perekonomian domestik. Juga membantu nasabah yang benar-benar membutuhkan keringanan.

“Dampak terhadap perusahaan sudah pasti menjadi tantangan tersendiri khususnya dari sisi cash flow tetapi untuk nasabah loyal kita dan untuk negara maka apapun tantangan yang dihadapi harus terus kita cari jalan keluarnya. Juga penurunan biaya operasional menjadi pilihan CNAF guna memitigasi tantangan tersebut,” papar dia.

Ristiawan menyatakan ada sisi keuntungan bahwa perusahaan telah mensyaratkan DP tinggi 30%-40% dari awal tahun 2019. Sehingga penerapan program restrukturisasi jilid II ini tidak begitu banyak berdampak terhadap nasabah CIMB Niaga Finance.

Baca Juga: Sudah disepakati, multifinance bisa kenakan denda jika debitur telat bayar cicilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×