Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait pertimbangan China untuk melakukan pencampuran beberapa vaksin Covid-19, pemerintah Indonesia masih akan menunggu hasil uji klinis tersebut, baru nantinya akan mengambil langkah selanjutnya.
"Kita tunggu saja, karena ini kan harus melewati berbagai uji klinis untuk memastikan bahwa mungkin inovasi ini memiliki efektifitas atau memiliki imunogenisitas serta efikasi yang lebih baik mungkin dari yang kondisi saat ini," jelas Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Senin (12/4).
Menurutnya, Indonesia akan menunggu hingga China menyelesaikan uji klinis dan publikasi terkait pertimbangan pencampuran beberapa vaksin Covid-19 tersebut. Pemerintah akan mengambil sikap ketika negeri tirai bambu tersebut sudah mempublikasikan hasil uji klinis mereka.
Baca Juga: Biofarma: Vaksin Sinovac sedang dalam proses dapatkan EUL di WHO
"Kita tunggu saja sampai mereka menyelesaikan uji klinisnya dan sampai tahap publikasi, sehingga baru kemudian bisa kita pertimbangkan apakah jenis [vaksin] tersebut ataupun kebijakan tersebut bisa kita gunakan dalam pelaksanaan vaksinasi kita," ujarnya.
Sinovac sudah melalui kajian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA).
Tak hanya itu, uji klinis tahap tiga juga sudah dilakukan di Brazil, Turki dan Indonesia. Dimana hasil uji klinis tahap tiga di Indonesia memperoleh efikasi sebesar 65%.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan dari hasil uji klinis di Universitas Padjajaran (Unpad) diperoleh hasil angka imunogenisitas dari vaksin Sinovac ialah 95% sampai 99%.
"Terkait pernyataan dari China kita tunggu saja ya langkah-langkah selanjutnya. Tapi tentunya kita harus tahu dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan POM maupun oleh ITAGI dan para ahli vaksin, apakah yang saat ini kita gunakan masih cukup efektif untuk kita menekan laju penularan dan memberikan perlindungan kepada kita," ungkapnya.
Selanjutnya: China bakal mencampurkan vaksin Covid-19, apa tujuannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News