kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Longgarkan Pembatasan, Warga AS yang Transit dari Negara ke-3 Boleh Masuk


Minggu, 03 Juli 2022 / 06:10 WIB
China Longgarkan Pembatasan, Warga AS yang Transit dari Negara ke-3 Boleh Masuk

Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meredanya kasus Covid-19 di China membuat negara ini mulai berangsur melonggarkan pembatasannya. Yang terbaru, China akan melonggarkan pembatasan masuk bagi warga Amerika Serikat (AS).

Dalam pengumuman yang dirilis Kedutaan Besar China di Washington pada Jumat (1/7) malam menyebutkan, China mengizinkan masuk jika transit melalui negara ketiga. Dengan kata lain, China melonggarkan aturan yang diberlakukan dalam mengekang Covid-19.

Mengutip Reuters, Sabtu (2/7), kebijakan dinamis nol Covid-19 yang diterapkan China, yang bertujuan meminimalkan risiko pelancong yang terinfeksi yang datang dari luar negeri, mengakibatkan banyak hambatan dalam perjalanan internasional. 

Mulai dari pembatasan penerbitan dan pembaruan paspor bagi warga negara China hingga persyaratan karantina yang ketat pada saat kedatangan.

Baca Juga: China Southern to Buy 96 Airbus A320neo Jets, Biggest Order Since Covid

Menurut pernyataan kebijakan yang diperbarui, warga AS dengan hasil tes Covid negatif yang valid yang ingin memasuki China sekarang dapat mengajukan dan menerima kode kesehatan hijau untuk perjalanan dari Amerika Serikat atau negara ketiga. 

Sebelumnya, kedutaan hanya akan memberikan kode kepada warga AS yang terbang langsung dari Amerika Serikat.

China telah melonggarkan pembatasan yang sama baru-baru ini untuk warga negara lain.

Pembatasan ini, ditambah dengan terbatasnya jumlah penerbangan langsung dari Amerika Serikat ke China, menyebabkan harga tiket mencapai US$ 10.000.

Perubahan tersebut mengikuti sedikit pelonggaran aturan pengujian Covid yang serupa untuk orang-orang yang tiba di China dari negara-negara termasuk Amerika Serikat yang diumumkan pada 18 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×