kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,60   5,25   0.57%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China latihan pendaratan amfibi, sehari pasca pesawat militer AS mendarat di Taiwan


Selasa, 20 Juli 2021 / 12:19 WIB
China latihan pendaratan amfibi, sehari pasca pesawat militer AS mendarat di Taiwan
ILUSTRASI. Tentara membawa bendera PLA dan China sebelum parade militer untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Pangkalan Militer Zhurihe di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, 30 Juli 2017.

Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Angkatan Darat dan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan pendaratan amfibi di perairan Provinsi Fujian pada Jumat (16/7) pekan lalu, selang satu hari setelah pesawat militer AS mendarat di Taiwan.

Ini adalah langkah yang menurut para ahli militer untuk menunjukkan kemampuan PLA menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial, sekaligus mengirim peringatan kepada AS dan Taiwan di tengah taktik "irisan salami" mereka.

Sebuah unit lapis baja Brigade Senjata Gabungan Amfibi Berat Angkatan Darat Grup ke-73 PLA pada Jumat melakukan serangkaian latihan tembakan langsung di perairan lepas pantai Tenggara Fujian, CCTV melaporkan Minggu (18/7).

Sementara lusinan kendaraan lapis baja amfibi Tipe 05 bergerak keluar dari pantai ke laut dan menaiki kapal pendarat tank Tipe 072A Angkatan Laut PLA, yang membawa mereka dalam manuver penyeberangan laut jarak jauh.

Baca Juga: Militer China terbuka kemungkinan menyerang Taiwan dari segala penjuru

Tipe 05 yang dikembangkan di dalam negeri merupakan lapis baja amfibi paling canggih PLA, dengan kemampuan manuver yang baik di laut, daya tembak yang kuat, dan tingkat informatisasi yang tinggi, laporan CCTV menyebutkan.

Setelah mendekati area target, kendaraan lapis baja amfibi meluncur dari kapal pendarat dan melancarkan serangan saat mereka bergerak menuju pantai target.

"Pasukan dilatih tidak hanya di siang hari, tetapi juga di malam hari," kata Letnan Kolonel Zhu Chaojun, komandan batalion, kepada CCTV dan dilansir Global Times.

“Sebagai pasukan tingkat primer yang berbasis di pantai Tenggara, kami harus berlatih keras di bawah skenario seperti dalam pertempuran nyata, siap tempur setiap saat dan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” ujar Zhu.

Latihan itu berlangsung hanya satu hari setelah pesawat C-146A Angkatan Udara AS mendarat di Taiwan pada Kamis (15/7). Ini kedua kalinya di 2021, setelah pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS mendarat di pulau itu pada 6 Juni lalu.

Selanjutnya: Tegang, China usir kapal perang AS yang masuk Laut China Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×