kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

China kecam aliansi baru AS yang sangat merusak perdamaian kawasan


Kamis, 16 September 2021 / 23:00 WIB
China kecam aliansi baru AS yang sangat merusak perdamaian kawasan

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Kamis (16/9) mengecam aliansi baru AS dengan Australia dan Inggris, di mana negeri kanguru akan memperoleh teknologi kapal selam nuklir, sebagai ancaman "sangat tidak bertanggungjawab" terhadap stabilitas regional.

Perjanjian itu "sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional dan mengintensifkan perlombaan senjata," juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dalam konferensi pers reguler, seperti dikutip Channel News Asia.

Sekutu Barat tidak menyebut China ketika mengungkapkan kesepakatan kapal selam nuklir tersebut pada Rabu (16/9), tetapi niat mereka jelas, dengan masing-masing mengacu pada masalah keamanan regional.

Pengumuman itu muncul ketika Australia telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dengan waspada terhadap China yang meningkat pesat dan lebih tegas.

Baca Juga: AS dan Inggris siap membantu Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir

Aliansi tersebut dipandang sebagai upaya untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi dan militer China yang berkembang di kawasan Asia-Pasifik.

"Ekspor teknologi kapal selam nuklir yang sangat sensitif oleh Amerika Serikat dan Inggris ke Australia sekali lagi membuktikan, bahwa mereka menggunakan ekspor nuklir sebagai alat permainan geopolitik dan mengadopsi standar ganda, yang sangat tidak bertanggungjawab," kata Zhao.

Dia menambahkan, kesepakatan itu memberi negara-negara kawasan "alasan untuk mempertanyakan ketulusan Australia dalam mematuhi komitmen non-proliferasi nuklirnya".

China pun mendesak sekutu Barat untuk "meninggalkan pemikiran zero-sum Perang Dingin mereka yang sudah ketinggalan zaman" atau mengambil risiko "menembak kaki mereka sendiri".

Selanjutnya: Ancaman China makin kuat, Taiwan tambah anggaran pertahanan US$ 8,69 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×