kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China izinkan pasangan suami istri punya 3 anak, demi dongkrak angka kelahiran


Senin, 31 Mei 2021 / 23:05 WIB
China izinkan pasangan suami istri punya 3 anak, demi dongkrak angka kelahiran

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Senin (31/5) mengumumkan, pasangan menikah bisa memiliki hingga tiga anak, perubahan kebijakan besar dari batas dua anak, setelah data terbaru menunjukkan penurunan dramatis dalam kelahiran di negara terpadat di dunia itu.

Perubahan itu mendapat lampu hijau pertemuan politbiro yang dipimpin Presiden Xi Jinping, kantor berita resmi Xinhua melaporkan, seperti dikutip Reuters.

Pada 2016, China membatalkan kebijakan satu anak yang telah berusia puluhan tahun, awalnya untuk menghentikan ledakan populasi, dengan batasan dua anak.

Tapi, kebijakan itu gagal menghasilkan lonjakan kelahiran yang berkelanjutan lantaran tingginya biaya membesarkan anak di kota-kota China.

"Untuk lebih mengoptimalkan kebijakan kelahiran, (China) akan menerapkan kebijakan satu pasangan bisa memiliki tiga anak," kata Xinhua dalam laporannya.

Baca Juga: Kota di China ini laporkan lonjakan kasus COVID-19, ratusan penerbangan dibatalkan

Perubahan kebijakan dengan "langkah-langkah yang mendukung, yang akan kondusif untuk meningkatkan struktur populasi negara kita, memenuhi strategi negara untuk secara aktif mengatasi populasi yang menua dan mempertahankan keuntungan, pemberian sumber daya manusia," sebut Xinhua.

Tapi, Xinhua tidak menyebutkan langkah-langkah dukungan dari Pemerintah China itu.

Hanya, pengumuman tersebut mendapat tanggapan dingin di media sosial China, dengan banyak orang mengatakan mereka tidak mampu memiliki bahkan satu atau dua anak.

"Saya bersedia memiliki tiga anak jika Anda memberi saya 5 juta yuan (Rp 11 juta) per bulan," tulis seorang pengguna Weibo, seperti dilansir Reuters.

Awal bulan ini, sensus penduduk sekali dalam satu dekade China menunjukkan, populasi tumbuh pada tingkat paling lambat selama dekade terakhir sejak 1950-an, menjadi 1,41 miliar jiwa.

Data juga menunjukkan, tingkat kesuburan hanya 1,3 anak per wanita untuk tahun 2020 saja, setara dengan masyarakat lansia seperti Jepang dan Italia.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 melonjak, kota di China ini berlakukan lockdown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×