kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China getol kembangkan proyek matahari buatan, apa keunggulan fusi nuklir?


Rabu, 02 Juni 2021 / 10:47 WIB
China getol kembangkan proyek matahari buatan, apa keunggulan fusi nuklir?

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejumlah media China telah melaporkan bahwa para peneliti yang bekerja pada proyek fusi nuklir telah berhasil menahan plasma 120 juta derajat Celcius selama hampir dua menit.

Melansir harian China Global Times, matahari buatan sebagai proyek fusi nuklir China diketahui juga berhasil mempertahankan plasma pada 160 juta derajat Celcius selama 20 detik.

Kali ini, meski tidak terlalu lama secara absolut, adalah catatan baru dalam pencarian fusi nuklir. Menurut seorang profesor fisika dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen, langkah selanjutnya adalah mempertahankan suhu ini selama seminggu.

RT News melaporkan, reaktor fusi nuklir China pertama kali menjadi berita utama pada tahun 2019 ketika Beijing mengatakan akan segera mulai beroperasi. Reaktor — HL-2M Tokamak — pertama kali dinyalakan akhir tahun lalu, dan pencapaian pertamanya adalah mempertahankan suhu 100 juta derajat Celcius selama 100 menit.

Baca Juga: Pertahankan suhu 100 juta derajat selama 20 Detik, matahari buatan Korsel cetak rekor

Fusi nuklir telah menjadi semacam batu filsuf zaman modern. Proses ini sangat menjanjikan untuk pembangkitan energi, tetapi membuatnya bekerja terbukti merupakan tantangan karena meskipun proses fusi itu sendiri dimungkinkan, ia menghabiskan lebih banyak energi daripada yang dilepaskan, yang merupakan kebalikan dari tujuannya.

Rusia juga baru-baru ini melaporkan berita fusi nuklir. Awal bulan ini, media pemerintah mengatakan tokamak T-15MD telah ditenagai untuk pertama kalinya.

Baca Juga: China sukses menyalakan matahari buatan untuk pertama kali

China dan Rusia juga sama-sama anggota tim internasional yang membangun proyek fusi nuklir ITER di Eropa. Pembangunan tokamak ITER dimulai tahun lalu di Prancis selatan.

Jika fusi nuklir tercapai, keunggulannya akan sangat besar. Di antara keunggulan teknologi tersebut adalah energi ultrapowerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas. Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.

Selanjutnya: Hari ini dalam sejarah: Uni Soviet luncurkan satelit buatan pertama di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×