kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Beri Peringatan kepada Negara-Negara Asia Tenggara, Ini Isinya


Senin, 11 Juli 2022 / 23:10 WIB
China Beri Peringatan kepada Negara-Negara Asia Tenggara, Ini Isinya
ILUSTRASI.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri China Wang Yi memberi peringatan kepada negara-negara Asia Tenggara untuk menghindari dimanfaatkan sebagai bidak catur oleh kekuatan besar.

Dalam acara Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Senin (11/7), Wang yang berbicara lewat penerjemah mengatakan, banyak negara di Asia Tenggara berada di bawah tekanan untuk berpihak.

"Kita harus melindungi wilayah ini dari perhitungan geopolitik, untuk digunakan sebagai bidak catur dari persaingan kekuatan besar dan dari paksaan," katanya, seperti dikutip Reuters.

"Masa depan wilayah kita harus ada di tangan kita sendiri," tegas dia.

Asia Tenggara telah lama menjadi area gesekan geopolitik antara kekuatan-kekuatan besar karena kepentingan strategisnya, dengan negara-negara di kawasan itu sekarang waspada terjebak di tengah persaingan AS-China.

Baca Juga: Menlu AS dan Menlu Rusia Ogah Saling Bertemu di KTT Menlu G20 Bali

Meningkatkan ketegangan, China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya berdasarkan apa yang mereka katakan sebagai peta sejarah, membuatnya bertentangan dengan beberapa negara ASEAN.

Pidato Wang datang hanya beberapa hari setelah ia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali dan di tengah diplomasi China yang intens, yang telah membuatnya melakukan serangkaian kunjungan di seluruh wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

Di sela-sela G20, Wang mengadakan pertemuan lima jam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dengan keduanya menggambarkan pembicaraan langsung pertama mereka sejak Oktober "penuh keterbukaan".

Wang mengatakan, dia telah memberi tahu Blinken bahwa kedua belah pihak harus membahas penetapan aturan untuk interaksi positif dan bersama-sama menegakkan regionalisme di Asia-Pasifik.

"Elemen intinya adalah untuk mendukung sentralitas ASEAN, menjunjung tinggi kerangka kerja korporasi regional yang ada, menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia-Pasifik dibanding bertujuan untuk memusuhi atau menahan pihak lain," ungkap Wang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×