kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

China: AS mencari dalih untuk memperluas pasukannya dan mencampuri urusan regional


Kamis, 11 Maret 2021 / 00:35 WIB
China: AS mencari dalih untuk memperluas pasukannya dan mencampuri urusan regional

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Rabu (10 Maret) balik menuduh seorang komandan tertinggi militer Amerika Serikat berusaha untuk "meningkatkan" ancaman invasi ke Taiwan.

Mengutip Channel News Asia, Komandan Komando Asia-Pasifik AS Laksamana Philip Davidson pada Selasa (9 Maret) mengatakan, China bisa menyerang Taiwan dalam enam tahun ke depan.

Taiwan hidup di bawah ancaman terus-menerus dari invasi China, yang memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan telah berjanji untuk merebut kembali suatu hari nanti.

"Saya khawatir, mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan pada 2050," kata Davidson. 

Baca Juga: Komandan militer AS: China bisa serang Taiwan dalam 6 tahun ke depan

"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir, ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," ujarnya kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Beijing dengan cepat membantah keras pernyataan Davidson.

"Beberapa orang AS terus menggunakan masalah Taiwan untuk meningkatkan ancaman militer China," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan, seperti dilansir Channel News Asia.

"Tetapi pada dasarnya, ini adalah AS yang mencari dalih untuk meningkatkan pengeluaran militernya, memperluas pasukannya, dan mencampuri urusan regional," imbuh dia.

Selanjutnya: Kirim pesan ke China, Biden bertemu dengan pemimpin Australia, India, dan Jepang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×