kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

China Ajak Filipina Bekerjasama untuk Redakan Ketegangan di Laut China Selatan


Minggu, 13 Agustus 2023 / 04:55 WIB
China Ajak Filipina Bekerjasama untuk Redakan Ketegangan di Laut China Selatan

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SHANGHAI. Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Filipina untuk bekerja sama dengan China guna mencari cara yang efektif untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan, kata kantor berita resmi Xinhua pada Sabtu.

Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas lokasi kapal perang yang dikandangkan yang berfungsi sebagai pos militer di Laut China Selatan. 

Komentar itu dilontarkan Wang saat berkunjung ke Singapura dan Malaysia yang berlangsung pada Kamis dan Jumat.

Baca Juga: China bakal gelar latihan militer skala besar di Pulau Hainan selama 6 hari

China telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan perbedaan dengan Filipina melalui dialog bilateral, berharap pihak Filipina akan mematuhi konsensus yang dicapai di masa lalu.

Filipina sengaja mengandangkan kapal perang era Perang Dunia Kedua Sierra Madre pada tahun 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas Second Thomas Shoal, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan merotasi segelintir pasukan melalui kapal tersebut.

Filipina memenangkan penghargaan arbitrase internasional pada tahun 2016 melawan klaim China atas hampir semua Laut China Selatan, setelah pengadilan memutuskan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum, termasuk di Second Thomas Shoal.

Baca Juga: Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China Selatan

China, yang tidak mengakui putusan tersebut, telah membangun pulau-pulau buatan manusia yang dimiliterisasi di Laut China Selatan dan klaim kedaulatan bersejarahnya tumpang tindih dengan ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×