Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan rencana penerapan pajak karbon pada April 2022, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menunjukkan komitmennya untuk menjalankan bisnis dengan konsep environmental, social, and governance (ESG).
Direktur HOKI Budiman Susilo menyampaikan, salah satu bentuk implementasi bisnis yang berkelanjutan oleh HOKI adalah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sekam Padi di Palembang, Sumatera Selatan. Pembangkit tersebut mampu menghasilkan listrik 3 megawatt (MW) dengan memanfaatkan 120 ton limbah kulit padi.
HOKI pun mampu membukukan pendapatan sewa pembangkit listrik tenaga sekam padi sebanyak Rp 10,8 miliar per kuartal III-2021. “Dengan pemanfaatan sekam padi untuk pembangkit listrik, kami menjadi tidak memiliki limbah yang terbuang,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Kamis (23/12).
Budiman mengklaim, HOKI menjadi perusahaan pertama yang memiliki pembangkit listrik tenaga sekam padi. Ia berharap perusahaan-perusahaan lain juga bisa ikut membangun pembangkit listrik serupa.
Baca Juga: Begini Rencana Sunindo Adipersada (TOYS) Hadapi Tantangan Bisnis tahun Depan
Pasalnya, Indonesia memiliki luas lahan padi yang cukup melimpah, sehingga kebutuhan sekam padi untuk pembangkit listrik di atas kertas dapat tersedia.
Selain mengoperasikan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, HOKI juga telah melakukan pemasangan mesin pengolah sekam padi menjadi pellet di pabrik Subang, Jawa Barat. Pellet tersebut memiliki nilai kalori kotor sebesar 3.672 kkal/kg (ar).
HOKI pun mendapat sertifikasi terkait implementasi ESG dan pengurangan jejak karbon dari lembaga independen asal Inggris, Planet Mark. Saat ini, Manajemen HOKI sedang memproses sertifikasi tahap kedua dari Planet Mark.
“Setiap tahun, kami menargetkan ada pengurangan jejak karbon sekitar 2% agar memenuhi syarat sertifikasi tersebut,” pungkas Budiman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News