Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. BTS, band Korea Selatan yang mempelopori kegilaan K-pop global, memutuskan untuk beristirahat sebagai grup untuk mengerjakan proyek solo. Mereka mengumumkan hal tersebut pada Selasa (14/6/2022).
Melansir Reuters, salah satu anggota band yakni RM, berbicara pada acara makan malam FESTA tahunan yang merayakan hari berdirinya grup tersebut. Dia mengatakan, dirinya merasa perlu untuk mengeksplorasi karyanya sendiri tanpa rekaman dan penampilan konstan dengan BTS.
"Masalah dengan K-pop dan seluruh sistem idola adalah bahwa mereka tidak memberi Anda waktu untuk menjadi dewasa. Anda harus terus memproduksi musik dan terus melakukan sesuatu," kata RM, duduk di meja bersama enam anggota bandnya dan berbicara dalam bahasa Korea.
Sebuah video makan malam telah diposting di akun Twitter resmi band.
Baca Juga: Ke Gedung Putih, Boy Band BTS: Kami Hancur oleh Gelombang Kejahatan Rasial Anti-Asia
Terjemahan bahasa Inggris dari pernyataan tersebut menunjukkan salah satu anggota menyebut jeda itu sebagai "hiatus", sebuah deskripsi yang dibantah oleh perwakilan band dalam sebuah pernyataan.
"Untuk lebih jelasnya, mereka tidak sedang hiatus tetapi akan membutuhkan waktu untuk mengeksplorasi beberapa proyek solo saat ini dan tetap aktif dalam berbagai aktivitas grup dalam format yang berbeda," demikian bunyi pernyataan perwakilan band tersebut.
Informasi saja, hiatus dalam bahasa Korea bisa diterjemahkan sebagai off season atau off periode. Dalam bahasa Indonesia artinya masa istirahat.
BTS memulai debutnya pada Juni 2013 dan menjadi sensasi di seluruh dunia dengan lagu-lagu hits dan kampanye sosialnya yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda. Grup ini merilis album barunya, Proof, pada hari Jumat.
Baca Juga: Kolaborasi Free Fire X BTS Luncurkan Video Musik Idol, Fans Sudah Nonton?
Tahun lalu, grup ini menjadi band Asia pertama yang memenangkan Artist of the Year di American Music Awards. Kelompok itu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada Mei untuk membahas kejahatan kebencian yang menargetkan orang Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News