kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan Cuma Beras, Harga Empat Komoditas Pangan Ini Juga Naik Menjelang Nataru


Selasa, 06 Desember 2022 / 05:00 WIB
Bukan Cuma Beras, Harga Empat Komoditas Pangan Ini Juga Naik Menjelang Nataru

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyatakan selain beras, harga tiga komoditi lain mulai merangkak naik dalam sepekan ini.

Adapun tiga komoditi tersebut ialah kedelai, cabe rawit merah dan telur ayam ras. Beras medium rata-rata nasional per 3 Desember ada di harga Rp 11.229 atau naik 0,04% dari minggu lalu.

Kedelai kini mencapai Rp 14.765 per kilogram atau naik 0,57%. Harga cabe rawit merah Rp 46.116 per kilogram naik 2,53%. Kemudian, telur ayam ras naik 1,47% dibandingkan minggu lalu menjadi Rp 29.047 per kilogram. Sedangkan tren harga komoditi pangan lain cenderung stabil.

"Ini item-item yang bulan Desember ini harus kita jaga bersama-sama [tren harganya]," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (5/12).

Baca Juga: Awas, Tahun Politik Berpotensi Ganggu Stabilitas Ekonomi RI

Arief mengatakan khusus untuk stabilisasi pasokan dan harga telur dan ayam menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), telah dilakukan koordinasi dengan pengusaha dan peternak ayam layer.

Di mana NFA telah menerbitkan surat himbauan dan koordinasi dengan pelaku usaha dan asosiasi peternak ayam layer, agar mematuhi dan menerapkan harga acuan pembelian dan penjualan sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.

Pasalnya jelang Nataru biasanya terjadi peningkatan permintaan telur ayam. Dengan demikian otomatis terjadi kenaikan harga.

"Kita dengan Satgas Pangan akan datangi dan himbau para peternak layer agar tidak jual di atas harga acuan pembelian dan penjualan (HAP) ," kata Arief.

NFA telah melakukan penetapan harga acuan pembelian atau penjualan jagung, telur dan ayam untuk menjaga keseimbangan hulu hilirnya. Dimana jagung pipil kering dengan kadar air 15% ditetapkan HAP Rp 4.200 per kilogram ditingkat Gapoktan/Poktan.

Demikian juga, harga di tingkat peternak juga sudah ditentukan. Yakni jagung pipil kadar air 15% Rp 5.000 per kilogram, telur ayam Rp 22.000-Rp 24.000 per kilogram. Sedangkan live bird atau ayam hidup Rp 21.000-Rp 23.000 per kilogram.

Ditingkat konsumen telur ayam ras ditetapkan HAP Rp 27.000 per kilogram dan daging ayam Rp 36.750 per kilogram. Artinya saat ini harga telur sudah berada di atas HAP.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Sebut Total Ketersediaan Beras di Bulog Tinggal 514.160 Ton

"Artinya di tingkat peternak sudah di Rp26.000-27.000, ini yang mau kita sampaikan kepada para produsen peternak supaya sama-sama kita menjaga," imbuhnya.

Arief mengatakan apabila nantinya harga telur di konsumen mencapai Rp 30.000 per kg akan dilakukan operasi pasar. Operasi pasar menjadi upaya terakhir apabila himbauan ditingkat peternak layer tidak berjalan.

Langkah lainnya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan ialah dengan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×