Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus mencatatkan pemulihan penyaluran kredit. Hingga kuartal III, kredit bank pelat merah ini berhasil tumbuh 6,03% secara year on year (YoY).
Kredit tersebut masih meningkat dari kuartal II meskipun sejak awal Juli pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas secara ketat saat melonjaknya kasus Covid-19 varian delta. Adapun kuartal II, kredit BTN baru tumbuh 5,5% YoY.
BTN optimis kredit sampai akhir tahun akan terutama didorong oleh penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). "Sampai akhir tahun, kredit kami proyeksikan tumbuh 7% sesuai dengan target rencana kerja," kata Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN dalam konferensi pers kinerja keuangan kuartal III, Kamis (21/10).
Haru bilang, kinerja BTN saat ini sudah kembali pada lajurnya. Perseroan berhasil tumbuh secara sehat, menguntungkan dan berkesinambungan. Kredit tumbuh disertai dengan perbaikan kualitas kredit.
Baca Juga: Beberapa multifinance sudah rencanakan penerbitan obligasi tahun depan
Seiring dengan program pemulihan ekonomi nasional, kondisi kesehatan semakin membaik dan vaksinasi terus meningkat, BTN menyakini bisa mencetak kinerja yang lebih baik tahun 2022. Saat ini perseroan masih menyusun rencana bisnisnya, namun Haru menyakini kredit tahun depan bakal tumbuh dua digit.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pihaknya mengharapkan kredit tahun depan bisa tumbuh di kisaran 10%-12%.
BTN melihat kebutuhan akan rumah masih sangat besar. Perseroan melihat kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan memperpanjang relaksasi LTV akan mendorong kebutuhan tersebut menjadi permintaan KPR ke depan.
Pertumbuhan kredit BTN per kuartal III terutama didorong oleh KPR Subsidi yang tumbuh sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun. KPR non subsidi perseroan juga sudah tumbuh membaik sebesar 2,11% yoy.
Baca Juga: Didukung korporasi, penyaluran kredit Bank BCA tumbuh 4,1% hingga September 2021
Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28% yoy menjadi Rp 5,79 triliun dan 89,77% yoy menjadi Rp12,15 triliun.
Senada, Hirwandi Gafar Direktur Konsumer dan Komersial BTN memandang perpanjangan relaksasi LTV tersebut akan mendorong KPR bisa tumbuh lebih tinggi lagi tahun 2022.