Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan dana untuk membayar kewajiban yang bakal jatuh tempo pada 1 Desember 2021, yakni Obligasi Berkelanjutan II BRI Tahap I Tahun 2016 Seri C dengan pokok sebesar Rp 193 miliar.
“Perseroan telah menyediakan dana untuk pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan II BRI Tahap I Tahun 2016 Seri C sebesar Rp 193 miliar. Saat ini, penempatan dana tersebut berada pada High Quality Liquid Asset Perseroan,” tulis EVP Investment Services Division BRI Ira Irmalia Sjam dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/11).
BRI berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 19,07 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Realisasi ini melesat 34,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Perolehan laba bersih BRI ini ditopang oleh net interest income atau pendapatan bunga bersih perusahaan yang tumbuh 26,88% menjadi 72,42 triliun di periode Januari-September 2021.
Bank dengan kode emiten BBRI ini telah menyalurkan kredit secara konsolidasi senilai Rp 1.026,42 triliun hingga September 2021. Nilai itu tumbuh 9,74%% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Cek kurs dollar-rupiah di BRI jelang tengah hari ini, Kamis 11 November 2021
“Kredit ini ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit,” jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan secara virtual belum lama ini.
Secara kualitas, BRI bisa menjaga rasio non performing loan (NPL) di level 3,28%. Dengan pencadangan NPL atau NPL Coverage mencapai 252,94%. Pencadangan itu ditetapkan dengan pertimbangan restrukturisasi yang terus melandai.
Adapun himpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI mencapai Rp 1.135,31 triliun dalam sembilan bulan pertama 2021. Nilai itu ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA) sebanyak 59,60%.
Dana murah ini membuat biaya dana atau cost of fund turun menjadi 2,14%, nilai ini paling rendah sejak BRI berdiri.
Ini membuat aset BRI naik 11,87% yoy menjadi Rp 1.619,77 triliun. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) di level 83,27%. Adapun rasio kecukupan modal atau CAR di level 24,54%.
Selanjutnya: Analis rekomendasi beli saham BTPS, BBTN, BRIS, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News