kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

BRI Catatkan Pertumbuhan Fee Based Income (FBI) yang Solid di Kuartal I-2022


Minggu, 01 Mei 2022 / 07:00 WIB
BRI Catatkan Pertumbuhan Fee Based Income (FBI) yang Solid di Kuartal I-2022

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan pertumbuhan fee based income (FBI) cukup solid di kuartal I 2022. Pendapatan berbasis biaya dan komisi menjadi salah satu yang menopang laba bersih bank pelat merah ini meroket pada periode tersebut. 

BRI berhasil membukukan laba bersih Rp 12,16 triliun atau melesat 78,2% secara year on year (YoY). Bank ini merupakan pencetak laba terbesar di Tanah Air di tiga bulan pertama. 

Berdasarkan materi presentasi kinerja kuartal I 2021 BRI dikutip Kamis (28/4), FBI yang dikantongi BRI mencapai Rp 4,72 triliun atau tumbuh 9,2% YoY dari Rp 3,9 triliun pada kuartal I tahun lalu. 

Sebagian besar dikontribusikan dari pendapatan terkait transaksi e-channel yang mencapai Rp 1,78 triliun atau 42% dari total FBI. Itu meningkat 7% dari kuartal I 2021. 

Baca Juga: Laba Bank Mandiri Taspen di Kuartal I-2022 Melambung 107% YoY

Pendapatan dari administrasi dana meningkat 4% ke Rp 1,12 triliun, pendapatan administrasi kredit tumbuh 14% menjadi Rp 429 miliar dan pendapatan terkait trade finance dan bisnis internasional naik 4% jadi Rp 408 miliar. 

Pendapatan fee non e-channel meningkat 41% jadi Rp 93 miliar dan pendapatan berkaitan dengan asuransi tumbuh 40% ke Rp 226 miliar. 

Namun, secara keseluruhan pendapatan non bunga BRI masih turun 4,8% YoY, hanya Rp 7,8 triliun. Ini dikarenakan adanya penurunan pendapatan transaksi treasury dari Rp 1,39 triliun jadi Rp 918 miliar dan pendapatan lain-lain turun dari Rp 1,12 triliun jadi Rp 301 miliar. 

Sementara pendapatan dari pemulihan aset atau recovery income masih menunjukkan pertumbuhan dari Rp 1,79 triliun ke Rp 2,33 triliun. 

BRI masih akan terus mendorong fee based income, terutama dari aktivitas berbasis transaksi seiring dengan digitalisasi yang dilakukan perseroan. "Tahun ini pertumbuhan FBI  ditargetkan akan lebih tinggi lagi dari capaian tahun 2021," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI pada Kontan.co.id belum lama ini.

Baca Juga: BSI Cetak Laba Rp 987,68 Miliar di Kuartal I 2022

Hanya saja, dia tidak menyebutkan detail targetnya dan rasio FBI terhadap total pendapatan yang akan dikejar BRI ke depan. 

BRI berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas saluran distribusi baik secara jumlah, jenis layanan yang dapat dinikmati nasabah, maupun reliabilitasnya untuk mendorong transaksi melalui e-channel & e-banking.

"BRI juga akan selalu berinovasi untuk menghadirkan diversifikasi jenis produk dan layanan yang sesuai kebutuhan nasabah," pungkas Aestika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×