Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) memproyeksikan kinerja di tahun 2022 mendatang akan didukung oleh segmen sewa kendaraan niaga. Proyeksi ini didorong oleh prospek bisnis E-Commerce yang juga diprediksi masih akan cerah ke depannya, seiring dengan peningkatan aktivitas e-commerce di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo menyatakan, optimisme perusahaan bukan tanpa alasan. Pihaknya menilai, dengan perkembangan e-commerce ke depan, demand kendaraan niaga juga diprediksi akan tetap tinggi. Nah, kondisi tersebut menjadi katalis positif tersendiri bagi kinerja perusahaan yang juga sebagai pemain di sektor sewa kendaraan niaga.
"Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin pasar e-commerce Asia Tenggara dengan prediksi share 52% pada 2025. Sehingga kami bisa fokus di situ untuk memeberikan pelayanan lebih baik, prospeknya di situ," ungkap Paulus, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (21/12).
Berdasarkan pemaparannya, pengguna e-commerce Indonesia adalah yang tertinggi di dunia, dengan capaian 88,1% pengguna internet yang menggunakan e-commerce. Bahkan angka ini mengungguli Inggris, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca Juga: BPTR Berharap Pendapatan Tumbuh 33%
Tidak hanya itu, transaksi e-commerce Indonesia selama pandemi juga berhasil tumbuh 23% dengan gross merchandise value (GMV) mencapai US$ 32 miliar. Untuk memuluskan perkembangan bisnis ke depan, BPTR berencana akan menambah kendaraan atau unit di tahun depan. Termasuk juga melakukan peremajaan terhadap kendaraan-kendaraan yang sudah tua.
Namun demikian, Paulus belum bisa bicara lebih detail terkait rencana penambahan kendaraan tersebut, lantaran masih harus disesuaikan dengan kondisi atau demand di tahun 2022. Begitu pun dengan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex), yang juga akan mengikuti rencana ekspansi perusahaan di tahun depan.
Paulus menambahkan, strategi perusahaan di tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan apa yang telah dijalankan saat ini. BPTR masih akan tetap fokus pada pengembangan bisnis utama, yaitu rental kendaraan, khususnya kendaraan niaga yang di tahun 2021 ini mengalami peningkatan demand cukup tinggi di pasar.
"Sebelum tahun 2020, mobil passenger kami lebih banyak daripada niaga, tapi hari ini posisinya terbalik, niaga lebih banyak dari passenger," tambahnya.
Di samping fokus pada kendaraan niaga, BPTR juga masih akan tetap mencoba menyasar segmen industri lain yang diharapkan mengalami perbaikan di tahun 2022. Semisal segmen consumer goods dan juga pemerintahan. "Jadi memang kami melihat dari kondisi bisnis di pandemi ini secara keseluruhan," tutur Paulus.
Hingga kuartal III-2021, BPTR membukukan pendapatan sebesar Rp 148,77 miliar. Jumlah ini melesat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 119,72 miliar. Dari sisi bottom line, laba neto perusahaan tercatat mencapai Rp 8,13 miliar, melesat 438% dari semula Rp 1,51 miliar pada kuartal III-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News