kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS Sebut Kenaikan Harga BBM Masih Bisa Kerek Inflasi Oktober 2022


Selasa, 04 Oktober 2022 / 05:50 WIB
BPS Sebut Kenaikan Harga BBM Masih Bisa Kerek Inflasi Oktober 2022

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi faktor pendorong inflasi pada September 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan laporan sebesar 1,17% secara bulanan (mom) atau secara tahunan 5,95% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, dampak peningkatan harga BBM ini tak hanya terasa pada bulan ini saja. Namun, bisa memberi dampak rambatan yang akan memberi dampak pada tingkat inflasi pada Oktober 2022. 

“Kenaikan harga BBM masih berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pada Oktober 2022. Maka, kita perlu waspada akan dampak lanjutan,” tegas Margo dalam paparan terkait inflasi September 2022, Senin (3/10). 

Baca Juga: Inflasi Hampir Menyentuh 6%, BPS: Indonesia Masih dalam Kondisi Moderat

Margo memerinci alasannya. Pertama, beberapa kota belum menyesuaikan tarif angkutan pasca kenaikan BBM pada bulan September 2022.

Kedua harga BBM yang menyundut harga transportasi juga bisa memengaruhi harga pangan. Dalam hal ini, pasokan pangan tetap perlu dijaga, khususnya beras. 

Bila menilik data historis, Margo bilang efek kenaikan harga BBM pada inflasi memang terasa pada bulan keputusan tersebut diambil dan satu bulan setelahnya. Dalam hal ini, pada September 2022 dan Oktober 2022.

Ia mengambil contoh, pada November 2014 ada peningkatan harga BBM jenis premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan harga solar naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. 

Baca Juga: Inflasi September 2022 Tercatat 1,17%, Ini Pendorong Utamanya

Pada saat itu, bulan November 2022 mencatat inflasi sebesar 6,23% yoy. Peningkatan inflasi juga berlanjut pada Desember 2022, di mana pada waktu itu terdapat inflasi mencapai 8,36% yoy. 

Namun, Margo tidak bisa memastikan apakah efek peningkatan harga BBM ke inflasi pada tahun 2022 ini sama dengan yang terjadi pada satu windu silam. Ia menegaskan, ini akan sangat bergantung dari kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga inflasi dan ekspektasi inflasi. 

Ia pun mengapresiasi langkah pemerintah dalam pengendalian inflasi sejauh ini, yaitu dengan memberi subsidi kenaikan tarif transportasi umum, subsidi biaya angkut untuk komoditas pangan, BLT BBM, bantuan sosial, bantuan pembelian bahan baku bagi UMKM, serta bantuan subsidi upah. 

Pun dari sisi BI, BI sudah menaikkan suku bunga acuan pada Agustus 2022 dan September 2022 dengan total 75 basis poin (bps). Harapannya, ini mampu menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×