kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BPS: Neraca Perdagangan Surplus dalam 23 Bulan Terakhir


Senin, 18 April 2022 / 14:00 WIB
BPS: Neraca Perdagangan Surplus dalam 23 Bulan Terakhir

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus pada bulan Maret 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 4,53 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 ini menandakan kinerja perdagangan yang mencetak surplus selama hampir 2 tahun terakhir.

“Ini merupakan surplus yang beruntun selama 23 bulan terakhir. Jadi, selama 23 bulan berturut-turut, neraca perdagangan kita memang masih mencetak surplus,” kata Margo dalam paparan kinerja Ekspor Impor Maret 2022, Senin (18/4) via video conference.

Baca Juga: BPS: Kinerja Impor Meningkat pada Maret 2022 Sebesar US$ 21,97 miliar

Dari data BPS, surplus neraca perdagangan ini disebabkan oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Seperti kita tahu, nilai ekspor pada bulan laporan sebesar US$ 26,50 miliar dan nilai impor tercatat US$ 21,97 miliar.

Bila menilik dari komoditas non minyak dan gas (non migas), Margo menyebut surplus neraca perdagangan ini berasal dari komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), dan besi dan baja (HS 72).

“Itu tadi adalah tiga komoditas non migas yang paling memberi andil pada surplus di bulan Maret 2022,” tegas Margo.

Kemudian, surplus neraca perdagangan ini juga dipengaruhi oleh kinerja surplus dengan negara-negara mitra dagang. Seperti surplus terbesar dari negara Amerika Serikat (AS) sebesar US4 2,03 miliar yang dipengaruhi oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) serta alas kaki (HS 64).

Disusul neraca perdagangan dengan negara India yang sebesar US$ 1,21 miliar yang disumbang oleh bahan bakar mineral (HS 27) dan lemak dan minyak hewan nabati (HS 15). Kemudian ada juga negara Filipina dengan surplus neraca dagang sebesar US$ 916,9 juta.

Baca Juga: Nilai Ekspor RI Meningkat US$ 26,50 Miliar pada Maret 2022

Dengan demikian, bila ditarik dari awal tahun 2022 hingga Maret 2022, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 9,33 miliar.

Nilai ini jauh lebih besar dari capaian surplus pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 5,52 miliar dan bila dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar US$ 2,54 miliar.

“Ini cukup tinggi dan mudah-mudahan tren ini terus meningkat sehingga memberi dampak pada pemulihan ekonomi Indonesia,” tandas Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×