kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BPS mencatat kinerja impor Indonesia pada bulan Juli 2021 turun 12,22% mom


Rabu, 18 Agustus 2021 / 17:50 WIB
BPS mencatat kinerja impor Indonesia pada bulan Juli 2021 turun 12,22% mom

Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja impor Indonesia pada bulan Juli 2021 turun bila dibandingkan Juni 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja impor bulan laporan sebesar US$ 15,11 miliar atau turun 12,22% mom dari US$ 17,22 miliar pada Juni 2021. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, penurunan impor pada bulan Juli 2021 ini juga didorong oleh penurunan impor baik impor minyak dan gas (migas) dan non migas secara bulanan. “Impor migas tercatat US$ 1,78 miliar atau turun 22,28% mom. Sedangkan impor non migas tercatat US$ 13,33 miliar atau turun 10,67% mom,” ujar Margo, Rabu (18/8) via video conference

Meski begitu, bila dibandingkan dengan Juli 2020, kinerja impor Indonesia masih terpantau meningkat 44,44% yoy. Pada waktu itu, impor Juli 2020 tercatat US$ 10,46 miliar. Peningkatan secara tahunan ini juga didorong oleh peningkatan impor migas sebesar 86,39% yoy dan peningkatan impor non migas sebesar 40,21% yoy. 

Baca Juga: BPS: Kinerja ekspor bulan Juli 2021 turun 4,53% mom

Secara umum pun, Margo mengatakan tren kinerja impor di sepanjang tahun 2021 sudah mengalami peningkatan dari tahun 2020. Menurutnya, ini juga menunjukkan hal positif, bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai bergerak di tahun ini.

“Tren impor secra bulanan mengalami peningkatan dari 2020. Kecuali hanya di bulan Januari 2021, di mana impor kita lebih kecil dari impor pada Januari 2020,” tandasnya. 

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi Indonesia lambat, apa yang harus dilakukan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×