kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.690   -22,00   -0,13%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

BPS ingatkan Covid-19 masih jadi tantangan berat bagi pertumbuhan ekonomi ke depan


Sabtu, 06 Februari 2021 / 08:10 WIB
BPS ingatkan Covid-19 masih jadi tantangan berat bagi pertumbuhan ekonomi ke depan

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melihat, Covid-19 masih menjadi tantangan berat bagi ekonomi Indonesia ke depannya, termasuk di kuartal I-2021. 

Menurutnya, kunci utama agar perekonomian bisa membaik pada tahun ini adalah dari program vaksinasi yang sedang digulirkan pemerintah dan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19. 

“Hanya dengan itu kita bisa mengendalikan Covid-19 dan hanya dengan itu ekonomi perlahan-lahan bisa kembali bergerak,” kata Suhariyanto, Jumat (5/2) dalam paparan terkait pertumbuhan ekonomi 2020. 

Baca Juga: Ekonomi Indonesia tahun 2020 minus 2,07% yoy, pertumbuhan negatif pertama sejak 1998

Kemudian, Suhariyanto optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 bisa positif. Selain asumsi Covid-19 bisa ditekan, ini juga berasal dari faktor based effect yang rendah pada tahun 2020. 

“Pertumbuhan kuartal I-2020 kemarin masih positif meski melambat, di kuartal II-2020 kontraksi dalam, dan ini kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan positif. Kembali, kuncinya kerjasama yang erat dari kita semua,” tandasnya. 

Selanjutnya: BPS catat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 minus 2,07%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×