kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

BPS Beberkan Penyebab Lonjakan Harga Beras, Apa Itu?


Selasa, 03 Oktober 2023 / 11:58 WIB
BPS Beberkan Penyebab Lonjakan Harga Beras, Apa Itu?
ILUSTRASI. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kenaikan harga beras secara signifikan terjadi pada September lalu. KONTAN/Fransiskus Simbolon

Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di pasaran terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kenaikan harga beras secara signifikan terjadi pada September lalu. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, harga beras di level eceran meningkat sebesar 5,61% secara bulanan (month to month/mtm). Ini menjadi kenaikan secara bulanan paling tinggi sejak Februari 2018, di mana pada bulan sebelumnya terjadi lonjakan harga beras sebesar 6,25% secara bulanan. 

"Inflasi bulan secara month to month September 2023 merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (2/10/2023). 

Lonjakan harga beras itu utamanya disebabkan oleh pasokan yang berkurang. Hal ini merupakan imbas dari kemarau berkepanjangan dan penurunan produksi karena efek El Nino. 

"Di beberapa negara penghasil utama beras dunia seperti Thailand, Vietnam, dan India sudah mulai terjadi penurunan produksi beras dan bahkan India melakukan kebijakan untuk pembatasan impor," tutur Amalia. 

"Jadi kenaikan harga beras dikontribusikan oleh terganggunya dari sisi suplai," sambungnya. 

Baca Juga: BPS: Beras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Pada September 2023

Turunnya pasokan beras tercermin dari rata-rata harga beras yang melonjak di level penggilingan. Tercatat harga beras di level penggilingan melesat 10,33% secara bulanan dan meningkat sebesar 27,43% secara tahunan menjadi R 12.708 per kilogram. 

Kemudian, lonjakan harga juga terjadi di level grosir. BPS mencatat, rata-rata harga beras di level grosir meningkat sebesar 6,29% secara bulanan dan melonjak 21,02% secara tahunan menjadi Rp 13.037 per kilogram. 

"Kenaikan harga beras di tingkat pengecer di tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan harga di tingkat penggilingan dan grosir," ucap Amalia. 

Baca Juga: Beras, Bawang Putih, Daging Ayam Ras Beri Andil Besar ke Inflasi Harga Bergejolak

Sebagai informasi, lonjakan harga beras menjadi pemicu utama inflasi pada September. Tercatat tingkat inflasi September lalu sebesar 0,19% secara bulanan, di mana andil inflasi beras mencapai 0,18%.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×