Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendukung penggunaan darurat vaksin virus corona dari Moderna Inc, yang menggambarkan kepastian opsi kedua untuk melindungi AS dari Covid-19.
Mengutip Reuters, Jumat (18/12), panitia memberikan suara 20-0 dengan satu abstain bahwa manfaat vaksin lebih besar dari risikonya pada orang dengan usia 18 tahun ke atas. Semunggu sebelumnya, panel yang sama juga mendukung vaksin serupa dari Pfizer Inc dn mitranya dari Jerman BioNTech SE yang mengarah pada otorisasi penggunaan darurat dari FDA sehari kemudian.
FDA diperkirakan akan memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) paling cepat Kamis atau Jumat malam. Langkah ini memberikan secercah harapan lain bagi AS yang telah kehilangan lebih dari 300.000 nyawa karena Covid-19.
Vaksin Moderna akan mulai didistribusikan segera setelah FDA memberikan lampu hijau.
Baca Juga: Kendala vaksin corona Pfizer: Picu reaksi alergi dan penyimpanan terlalu dingin
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar mengatakan kepada CNBC pada Kamis bahwa 5,9 juta dosis telah dialokasikan untuk gubernur negara bagian dan siap dikirim ke seluruh negeri.
Vaksin bukanlah obat mujarab, karena akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diluncurkan ke wilayah di mana virus merajalela dan tindakan kesehatan masyarakat seperti jarak sosial dan pemakaian masker ditolak oleh sebagian besar penduduk.
Tidak seperti vaksin Pfizer, yang hadir dengan tantangan distribusi yang kompleks karena harus dikirim dan disimpan pada suhu -70 Celcius (-94 F), vaksin Moderna tidak memerlukan freezer ultra-dingin khusus atau es kering dalam jumlah besar, membuatnya lebih mudah untuk digunakan dalam memasok daerah pedesaan dan terpencil.
Pejabat AS mengatakan bahwa mereka berharap mendapatkan 40 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech dan Moderna pada akhir tahun, yang cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang. Kedua vaksin tersebut memiliki efektivitas sekitar 95% dalam mencegah penyakit dalam uji klinis penting tanpa masalah keamanan yang serius.
Gelombang pertama dosis diharapkan diperuntukkan bagi petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 dan penghuni yang rentan serta staf panti jompo.
Dokumen yang disiapkan oleh ilmuwan FDA dan dirilis sebelum pertemuan, mengatakan rejimen dua dosis vaksin Moderna sangat efektif dalam mencegah Covid-19 dan tidak menimbulkan masalah keamanan tertentu.
Mungkin yang lebih signifikan, karena unit perawatan intensif rumah sakit memenuhi kapasitasnya di seluruh negeri, tidak ada kasus Covid-19 yang parah di antara mereka yang mendapat vaksin dalam uji coba versus 30 kasus serupa di kelompok plasebo.
Vaksin ini dasarnya menggunakan teknologi baru RNA utusan sintetis (mRNA), diberikan dalam dua suntikan dengan jarak sekitar 28 hari. Suntikan Pfizer / BioNTech juga merupakan vaksin mRNA.
Selanjutnya: Gratis vaksin corona, Jokowi akan jadi orang pertama yang divaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News