kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPKH: Proyek Rumah Indonesia ditargetkan bisa berjalan pada 2022


Senin, 09 Agustus 2021 / 06:15 WIB
BPKH: Proyek Rumah Indonesia ditargetkan bisa berjalan pada 2022

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sedang mengupayakan skema investasi pada pembangunan fasilitas untuk jemaah haji dan umrah Indonesia.

BPKH pun telah menggandeng PT PP (Persero) Tbk dalam pembangunan dan kepemilikan fasilitas akomodasi melalui proyek Rumah Indonesia di Mekkah, Arab Saudi.

Anggota Badan Pelaksana Bidang Investasi dan Kerjasama Luar Negeri BPKH, Hurriyah El Islamy menyampaikan, studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) terbatas telah dilakukan.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BPKH dan PTPP pada Rabu (4/8) lalu, FS lanjutan akan digelar, untuk memastikan sejumlah aspek mulai dari bisnis, hukum, hingga skema pendanaan dan perizinan.

Hurriyah berharap, proses tersebut bisa rampung pada 2021. Supaya proses selanjutnya untuk mengantongi perizinan dari otoritas Arab Saudi bisa diraih pada tahun depan.

Sebagai persiapan untuk melakukan investasi di Mekkah, kata Hurriyah, pihak BPKH pun secara berkesinambungan sudah menjalin komunikasi dengan otoritas di sana.

Baca Juga: Arab Saudi akan membuka umrah untuk jemaah luar negeri mulai 9 Agustus

Sehingga, jika rencana berjalan lancar, proyek pembangunan fasilitas akomodasi ini diperkirakan bisa dimulai pada 2022. "Mudah-mudahan bisa mulai tahun depan. Kalau dari izin-izin, itu kami dalam posisi yang cukup baik dengan otoritas di Saudi, kami bisa bergerak cepat," ungkap Hurriyah saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (7/8).

Izin dari otoritas Mekkah-Arab Saudi sangat krusial, lantaran durasi perizinan akan menentukan tingkat investasi, yang berdampak pula pada skema pendanaan. Hingga sekarang, Hurriyah belum bisa membuka estimasi nilai investasi yang diperlukan untuk proyek ini.

Sebab, skema bisnis dan pendanaan pun masih dalam pembahasan. Begitu juga mengenai detail lokasi dan proyek yang akan digarap. "Kami sudah menandai satu proyek, ada beberapa potensi lain juga. Artinya bisa jadi hanya itu, bisa juga ada beberapa. Untuk saat ini kami belum bisa disclose," ujar Hurriyah.

Yang terang, proyek fasilitas akomodasi yang akan digarap ialah pembangunan dengan konsep multifungsi terpadu atau mixed use.

Sehingga bisa digunakan untuk hotel maupun kombinasi dengan unit-unit lainnya. "Yang pasti kami akan menjalankan sesuai aturan. Selain aspek syariah, ada aspek keamanan dan kehati-hatian juga," sebut Hurriyah.



TERBARU

×