kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

BPH Migas optimistis proyek pipa gas Cirebon-Semarang akan terlaksana


Selasa, 16 Maret 2021 / 13:05 WIB
BPH Migas optimistis proyek pipa gas Cirebon-Semarang akan terlaksana

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimistis proyek Pipa Cirebon-Semarang (Cisem) yang akan dilanjutkan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dapat terlaksana.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan saat ini ada potensi gas yang dapat disalurkan dari Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu. "Untuk alokasi gas kami dapat info dari 175 MMSCFD, 100 MMSCFD sudah untuk PLN dan ada 75 MMSCFD yang belum dipakai," jelas pria yang kerap disapa Ifan dalam RDP bersama Komisi VII, Senin (15/3).

Ifan mengungkapkan nantinya alokasi gas sebesar 75 MMSCFD dapat disalurkan melalui ruas pipa Gresik-Semarang. Selanjutnya, akan dilakukan integrasi ruas pipa tersebut dengan pipa Cisem.

Baca Juga: Bakrie & Brothers masih nantikan SK dari BPH Migas untuk proyek pipa CIrebon-Semarang

Kendati demikian, Ifan memastikan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus segera menerbitkan revisi Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) demi memungkinkan pemanfaatan gas tersebut. Ifan menambahkan kehadiran revisi RIJTDGBN juga sekaligus sebagai pemberian kepastian adanya alokasi gas.

"Kami sudah usulkan revisi sejak zaman Pak Jonan dan Pak Arifin di Oktober 2019. Kami sudah ajukan, ada potensi tinggal dituangkan dalam rencana induk," sambung Ifan.

Asal tahu saja, dalam pelaksanaan lelang pada 2006 silam PT Rekayasa Industri (Rekind) diputuskan sebagai pemenang pertama dan mengajukan toll fee sebesar US$ 0,36 per MMBTU. BNBR menempati posisi kedua dengan pengajuan toll fee sebesar US$ 0,42 per MMBTU dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) di posisi ketiga dengan mengajukan toll fee sebesar US$ 0,70 - US$ 1,14 per MMBTU.

Selanjutnya: BPH Migas putuskan Bakrie & Brothers lanjutkan proyek pipa gas Cirebon-Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×