kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Pertamina Geothermal Beberkan 5 Peluang Bisnis dari Panas Bumi


Sabtu, 09 April 2022 / 07:30 WIB
Bos Pertamina Geothermal Beberkan 5 Peluang Bisnis dari Panas Bumi

Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang bisnis dari energi panas bumi (geothermal) dinilai sangat besar. Itu tidak terkait kelistrikan, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan lain.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Ahmad Subarkah Yuniarto mengatakan, paling tidak ada lima peluang bisnis yang bisa dikembangkan dari panas bumi.  Itu antara lain hidrogen hijau, pengolahan CO2 dan bahan baku hijau, ekstraksi material nano, pertanian, dan pariwisata.

“Di Eropa, pemanfaatan geothermal untuk banyak keperluan sudah sangat populer, misalnya untuk city heating,” kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (8/3).

Sebagai gambaran, menurut the European Geothermal Energy Council, kapasitas terpasang pemanas geothermal di Eropa pada 2019 telah mencapai 5,5 GWth (GigaWatts Thermal).

Baca Juga: Punya Beragam Proyek EBT, Pertamina NRE Genjot PLTS Atap, Panasbumi, dan PLTGU

Ahmad optimistis, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Saat ini, lanjutnya, PT PGE sudah memulai mengaplikasikan panas bumi untuk pertanian kentang di Garut dan Kamojang, dua wilayah di mana pembangkit panas bumi milik PT PGE beroperasi.

Keuntungan yang diperoleh petani bisa meningkat sampai 10 kali lipat dibandingkan pertanian konvensional, katanya.

PT PGE membuat tanki berbentuk silinder dengan garis tengah 1,5 meter untuk mensterilisasi Cocopeat, media tanam untuk benih kentang, dari bakteri dan virus. Sterilisasi dilakukan dengan memanaskan tanki tersebut dengan memanfaatkan uap dari PLTP Kamojang.

Zamzam Nurzaman, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mustika Hutan Jawa Barat bilang, pemanasan Cocopeat sekitar sekitar 4-5 jam. Sebelum Cocopeat dipanaskan dengan drum dengan kayu atau gas. “Proses yang sekarang lebih cepat dan jumlahnya jauh lebih besar,” katanya.

Dengan drum mereka paling banyak hanya bisa memanasi dua karung (60 kg) Cocopeat, sedangkan dengan tanki PT PGE bisa sampai 20 karung (600 kg).

Fasilitas pemanasan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial PT PGE dengan nama Geothermal Potato (Geotato) sejak 2018 dimulai dengan uji coba. PT PGE menyediakan dua tanki pemanas. Satu tanki khusus untuk kentang, satu lagi untuk jamur.

“Namun, kalau pas lagi kosong, kita pakai juga,” kata Zamzam. Saat ini, ada delapan petani yang bergerak di bidang usaha pembibitan kentang.



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×