Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus berupaya memperbaiki kualitas kredit pada tahun ini. Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengatakan akan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi, termasuk ekspansi dengan mempertimbangkan prinsip ke hati-hatian.
“NPL pada 2022 akan ditekan dibawah 3% dengan perkuat manajemen risiko. Adapun coverage ratio akhir 2021 233,38%, akan tetap ditingkatkan kembali sehingga 276% di 2022,” jelasnya pada pekan lalu.
Ia menyatakan sampai akhir 2021, rasio NPL di 3,7%,Turun signifikan 60 bps yoy dari 4,3% di 2020. Sedangkan rasio LAR include Covid-19 juga turun menjadi tercatat 23,3% di 2021. Sedangkan LAR di luar Covid-19 di level 12,3%.
Baca Juga: NPL Perbankan Diramal Terus Membaik pada Tahun Ini
BNI mencatatkan total baki restrukturisasi turun sudah signifikan posisi akhir 2021 di angka Rp 72,12 triliun. Kredit restrukturisasi non Covid Rp 50,8 triliun. Sedangkan pemupukan CKPN mencapai Rp 50,29 triliun.
Merujuk laporan keuangan BNI per akhir Desember 2021, total kredit bermasalah mencapai Rp 21,5 triliun. Adapun penyumbang paling besar datang dari kredit segmen menengah berkontribusi 40,9%, lalu korporasi 37,8%, sedangkan segmen kecil hanya 11% dan konsumer 10,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News