kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BMKG: El-Nino Bisa Mendongkrak Produksi Garam dan Penangkapan Ikan Nelayan


Selasa, 08 Agustus 2023 / 04:40 WIB
BMKG: El-Nino Bisa Mendongkrak Produksi Garam dan Penangkapan Ikan Nelayan

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. El Nino atau kemarau ekstrem akan berdampak positif bagi petani garam dan nelayan. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan El-Nino ini berpotensi meningkatkan produksi garam dan penangkapan ikan di laut. 

"Sebenarnya ada dampak positif yakni potensi panen garam akan meningkat khususnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) karena saat El Nino lautnya mendingin sering terjadi aqualink sehingga potensi penangkapan ikan itu akan meningkat saat El Nino," ujar Ardhasena dalam Antisipasi menghadapi kemarau dan bencana kekeringan tahun 2023, Senin (7/8). 

Baca Juga: Kementerian PUPR Siapkan Langkah Antisipasi Menghadapi El-Nino

Untuk itu BMKG meminta agar kementerian dan lembaga terkait juga fokus terhadap memanfaatkan dampak positif dari El-Nino dengan menyiapkan manajemen penyimpanan atau cold storage yang baik untuk ikan dan garam. 

BMKG menjelaskan bahwa saat ini sudah 63% wilayah di Indonesia mengalami dampak El-Nino. 

Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan per 31 Juli 2023, sebagian wilayah Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut antara 21 hari-60 hari. 

Baca Juga: Ada Potensi Krisis Pangan, Begini Proyeksi Inflasi ke Depan

Sementara itu, hari tanpa hujan kategori panjang, sangat panjang dan ekstrem panjang juga terpantau terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT. 

"Berikutnya, hari tanpa hujan terpanjang tercatat 98 hari yang sudah terjadi di Labuhan Pandan dan Rambangaru NTT," jelas Ardhasena. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×