Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengebut agenda ekspansi pembelian armada anyar. Harapan BIRD, perusahaan sudah bisa merealisasi setidaknya separuh dari total rencana pembelian 4.000-5.000 armada baru pada akhir kuartal III 2022 ini.
Direktur Utama BIRD, Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan, BIRD baru memulai ekspansi pembelian armada di semester II-2022 lantaran masalah ketersediaan pasokan di pasar. Mulanya, agenda pembelian 4.000 unit-5.000 unit armada baru direncanakan dimulai pada kuartal II 2022.
“Sekarang (realisasi pembelian armada baru 4.000-5.000 unit) masih kurang dari setengahnya, tapi masih kami masih coba kejar,” ujar Sigit dalam wawancara eksklusif dengan Kontan.co.id, Kamis (1/9).
Baca Juga: Taksi Blue Bird (BIRD) Mengantisipasi Kebijakan Kenaikan Harga BBM
BIRD telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun untuk menunjang ekspansi pembelian armada. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan.
Kehadiran armada anyar nantinya akan menambah jumlah armada BIRD yang per 31 Desember 2021 lalu telah mencapai 20.017 unit armada dengan perincian 13.487 taksi reguler, 1.032 taksi eksekutif, 4.882 limosin dan mobil sewaan, 456 bus, dan 160 shuttle.
Pembelian armada baru menjadi salah satu cara BIRD untuk memacu kinerja. Sigit berujar, BIRD berstrategi untuk tetap melakukan penambahan armada sembari terus mempertahankan tingkat utilisasinya. Dengan cara itu, BIRD berharap bisa menjaga kinerja pencapaian market share di tengah pasar yang terus berkembang.
Sembari mengawal agenda ekspansi, BIRD juga terus mengejar target kinerja keuangan. Sampai tutup tahun nanti, BIRD mengincar pendapatan Rp 1,8 triliun selama periode paruh kedua alias Juli-Desember 2022 ini.
Sepanjang Januari-Juni 2022 lalu, BIRD telah membukukan pendapatan neto Rp 1,54 triliun, naik 48,05% dibanding realisasi pendapatan neto BIRD periode Januari-Juni 2021 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Dengan begitu, jika target pendapatan Rp 1,8 triliun di semester 2 2022 berhasil direalisasi, maka total pendapatan konsolidasi BIRD bakal mencapai sekitar Rp 3,34 triliun, menurut hitungan kasar Kontan.co.id. Jumlah tersebut melampaui pendapatan neto BIRD di tahun 2021 yang berjumlah Rp 2,22 triliun.
Sigit optimistis, target pendapatan Rp 1,8 triliun di sepanjang semester 2 2022 masih realistis untuk dikejar. Sigit berujar, tingkat utilisasi armada BIRD sudah meningkat jika dibandingkan saat awal tahun 2022. Menurut catatan Sigit, angka utilisasi armada BIRD saat ini sudah berkisar kurang lebih 90%.
“Awal tahun kami masih running (utilisasi) 70-an%, jadi kita sudah banyak berkembang dalam 6-8 bulan terakhir ini,” tutur Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News