Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi Korea Selatan di Indonesia makin menggeliat. Salah satu faktor pendorongnya karena produsen mobil Hyundai yang mulai menjajaki investasi di Indonesia sejak tahun lalu.
Data BKPM menunjukkan realisasi investasi dari Korea Selatan sebesar US$ 900 juta atau sekitar Rp 13 triliun (kurs Rp 14.500) pada kuartal I-2021. Pencapaian ini memosisikan Korea Selatan sebagai negara ketiga terbanyak berinvestasi di Indonesia.
Bahkan posisi Korea Selatan tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari-Maret 2020, investasi Korsel menempati posisi ke delapan dengan nilai investasi hanya US$ 130 juta.
Bahlil menyebut pembangunan pabrik mobil Hyundai di Deltamas, Cikarang, Bekasi lah yang menjadi pendorong investasi Korea Selatan.
Baca Juga: Jokowi akan bentuk Kementerian Investasi, Kepala BKPM: Kami harus tahu diri
“Salah satunya karena pembangunan pabrik Hyundai, yang pada 2022 nanti di Maret-April mobil listrik bisa kita produksi,” ujar Bahlil saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal I-2021, Senin (26/4).
Bahlil menyampaikan Hyundai memiliki nilai investasi sebesar sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Perkembangannya, hingga saat ini sudah terealisir Rp 13 triliun hingga Rp 14 triliun.
Kendati investasi Negeri Gingseng itu melonjak, namun Singapura masih mendominasi. Di kuartal I-2021 realisasi investasi dari Singapura senilai US$ 2,6 miliar. Ini memosisikan Singapura sebagai negara paling banyak investasi di Indonesia.
“Kalau Singapura masih belum tergoyahkan dalam sejarah memang Singapura jadi hub bagi beberapa negara lain,” kata Bahlil.
Sementara itu, di posisi kedua ada China dengan realisasi investasi sebanyak US$ 1 miliar di kuartal I-2021. Ketiga, Korea Selatan. Keempat, Hongkong sebesar US$ 800 juta. Kelima, Swiss sebesar US$ 500 juta.
“Kalau kita lihat Korea ini mulai menggeser Hongkong, dia di posisi nomor tiga. Kemudian Swiss yang enggak pernah terjadi dia berada di posisi kelima,” ucap Kepala BKPM.
Selanjutnya: BKPM telah membawa 4 investor masuk ke KIT Batang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News