kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis solusi dokumen sumbang 42% bagi Astragraphia (ASGR) di kuartal III-2021


Senin, 01 November 2021 / 07:45 WIB
Bisnis solusi dokumen sumbang 42% bagi Astragraphia (ASGR) di kuartal III-2021

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Graphia Tbk atau Astragraphia (ASGR) mencetak pendapatan bersih senilai Rp 1,99 triliun hingga periode Q3-2021. Segmen solusi dokumen masih menjadi kontributor terbesar bagi emiten Group Astra di lingkup bisnis printing dan digital services ini.

Chief of Corporate Secretary, Legal, & Corporate Communications Astragraphia Melinda Pudjo membeberkan, terjadi fluktuasi dari masing-masing segmen bisnis ASGR. Dia merinci, per September 2021 solusi dokumen menyumbang hingga 42% terhadap total pendapatan ASGR. Disusul solusi teknologi informasi sebanyak 37% dan solusi perkantoran dengan 21%.

"Sedangkan per September 2020, (kontribusi dari) solusi dokumen sebesar 36%, untuk solusi teknologi informasi 31% dan solusi perkantoran sebesar 33%," kata Melinda kepada Kontan.co.id, Minggu (31/10). 

Seperti diketahui, kinerja ASGR ditopang oleh tiga portofolio bisnis. Pertama, solusi dokumen dengan mitra eksklusif Fuji Film Business Innovation. Kedua, solusi teknologi informasi khususnya digital services, yang dijalankan oleh PT Astra Graphia Informastion Technology (AGIT). Ketiga, solusi perkantoran melalui PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI).

Baca Juga: Astragraphia (ASGR) sudah serap capex Rp 103 miliar hingga kuartal III-2021

Merujuk laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, ASGR mencatatkan penurunan pendapatan. Kendati begitu, ASGR tetap bisa meraih pertumbuhan laba bersih. Sepanjang sembilan bulan 2021, ASGR mencetak pendapatan bersih senilai Rp 1,99 triliun, turun 14,95% dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 2,34 triliun.

Jika dirinci, penurunan pendapatan itu terjadi akibat merosotnya penjualan barang menjadi Rp 600,9 miliar atau turun 36,85% dari raihan Q3-2020 yang sebesar Rp 951,61 miliar. Selanjutnya, pendapatan ASGR berasal dari sewa sebesar Rp 815,88 miliar, pendapatan proyek sebanyak Rp 234,36 miliar, jasa perbaikan dan pemeliharaan Rp 216,74 milair serta bahan pakai dan jasa alih daya sebesar Rp 131,29 miliar.

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ASGR pun turun menjadi Rp 1,62 triliun atau merosot 16,49% dibandingkan Rp 1,94 triliun pada Q3-2020. Dari sisi bottom line, ASGR berhasil meriah laba bersih sebesar Rp 36,99 miliar atau tumbuh 9,86%, dibandingkan capaian per September 2020 yang sebesar Rp 33,67 miliar.

Melinda menambahkan, peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari peningkatan margin laba bruto, optimalisasi biaya operasional, serta beban bunga yang lebih rendah. Lalu, biaya operasional turun sebesar 5% karena adanya perbaikan pada beberapa pos pengeluaran.

"Hal ini selaras dengan strategi manajemen untuk melakukan adaptasi, mitigasi, dan mengedepankan operational excellence dalam setiap proses di seluruh lini bisnis," jelasnya.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×