kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis dompet digital di Indonesia makin berkembang, siapa yang paling unggul?


Senin, 13 September 2021 / 08:00 WIB
Bisnis dompet digital di Indonesia makin berkembang, siapa yang paling unggul?

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis dompet digital di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat. Beberapa pemain terus berusaha untuk mencuri perhatian dengan berbagai upaya untuk merebut pasar yang masih luas terlebih di era pandemi Covid-19 yang membuat budaya cashless semakin diminati.

Asal tahu saja, pemain dompet digital  di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu dompet digital independen yang tidak memiliki ekosistem khusus, seperti OVO, LinkAja, dan DANA. 

Selain jenis tersebut, ada jenis dompet digital yang memiliki ekosistem khusus seperti ShopeePay dengan ekosistem Shopee dan Gopay dengan ekosistem Gojek.

Berdasarkan laporan Momentum Works yang bertajuk Blooming Ecommerce in Indonesia menyebutkan bahwa OVO menjadi pemain independen terkemuka dengan lebih banyak dari 20,8 juta pengguna aktif bulanan per Mei 2021. Bahkan, jika pengguna DANA dan LinkAja digabungkan pun jumlahnya tidak bisa menyaingi yang hanya sebesar 20,7 juta.

Baca Juga: Ini cara upgrade DANA Premium dan cairkan saldo

Sedangkan untuk pemain dompet digital seperti Gopay dan Shopeepay  mayoritas penggunanya berasal dari ekosistem mereka sendiri. Misalnya saja, ShopeePay yang hingga akhir 2020 memiliki 10 juta pengguna yang membayar bulanan, dengan 45% pesanan Shopee di Indonesia dibayar menggunakan ShopeePay.

Dari segi pengguna, Kadence International merilis hasil riset yang mengatakan OVO menjadi pilihan bagi pengguna di usia produktif di kisaran 25 tahun-45 tahun dengan komposisi yang hampir imbang yaitu laki-laki sebesar 51% dan perempuan 49%. Berimbangnya komposisi pengguna juga dialami oleh DANA dengan perbandingan 55% laki-laki dan 45% perempuan. 

Sedangkan GoPay dan ShopeePay lebih disukai oleh responden yang berada di kalangan usia muda kisaran 18 tahun-24 tahun. Pengguna GoPay didominasi oleh laki-laki, sedangkan pengguna ShopeePay didominasi oleh perempuan.

Berasal dari riset yang sama, OVO menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Makassar, Medan, dan Palembang dengan porsi 31%. Di posisi kedua ada Gopay dengan porsi sebesar 25%.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan saat ini pihaknya memiliki fokus perluasan ekosistem dan use case untuk mendukung transformasi digital masyarakat. Selain itu, OVO juga terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat kepada layanan finansial melalui produk baru. 

“Perluasan ekosistem OVO berdampak pada kenaikan sebesar 76% yang terjadi pada jumlah transaksi online merchant OVO pada paruh pertama tahun 2021 dan peningkatan sebesar 280% yoy pada transaksi platform online streaming per bulan Agustus 2021, ” ujar Harumi kepada KONTAN, akhir pekan ini.



TERBARU

×