kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis asuransi syariah terdongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri


Sabtu, 25 September 2021 / 07:10 WIB
 Bisnis asuransi syariah terdongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang terjadi di tahun ini juga telah mendongkrak kinerja industri asuransi syariah. Alhasil, bisnis asuransi syariah tumbuh signifikan seiring dengan pertumbuhan kontribusi bruto pada tahun 2021.

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat, kontribusi bruto industri asuransi syariah naik 51,89% yoy menjadi Rp 11,55 triliun pada Juni 2021. Pertumbuhan itu berkat kenaikan bisnis asuransi jiwa syariah sebesar 87,26%, asuransi umum syariah 8,67% dan reasuransi syariah 4,07%.

Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Jiwa Syariah AASI Ronny Ahmad Iskandar menjelaskan, peningkatan bisnis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kasus pandemi Covid-19 sudah mulai terkontrol dan menunjukkan tren penurunan.

Kedua, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dilonggarkan di beberapa daerah. Alhasil, perekonomian mulai bergerak dan kegiatan bisnis juga ikut berjalan.

"Ekonomi sudah mulai berjalan dan ini membalikkan dari sisi pendapatan dan kesejahteraan penduduk Indonesia," kata Ronny, dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, perputaran uang begitu terbatas akibat kebijakan PPKM. Namun berkat pelanggaran PPKM, kegiatan ekonomi mulai pulih sehingga daya beli masyarakat kembali membaik. Termasuk pembelian produk - produk asuransi syariah.

Baca Juga: Kanal keagenan masih diperlukan di industri asuransi jiwa

Dengan realisasi itu, ia percaya, kinerja asuransi syariah akan membaik sampai akhir 2021. Terlebih, tren peningkatan ini akan berlanjut dan mengikuti tren pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang berlangsung.

Salah satu pemain, PT Capital Life Syariah terus mendorong kinerja. Dalam tiga tahun terakhir, Capital Life Syariah mengalami kenaikan jumlah kontribusi melalui tiga saluran distribusi penjualan yaitu bancassurance, direct marketing dan Badan Usaha Selain Bank (BUSB).

Tercatat, Capital Life Syariah berhasil mencapai kontribusi sebesar Rp 2 triliun pada 2018, naik menjadi Rp 3 triliun pada 2019, hingga meningkat menjadi Rp 4 triliun pada tahun 2020.

Direktur Utama Capital Life Syariah Fitri Hartati mengatakan, perusahaan akan terus melakukan pengembangan kerjasama dan menindak lanjuti kebutuhan bisnis terkait asuransi jiwa syariah.

"Hal ini selaras dengan salah satu misinya yang konsisten menghadirkan produk asuransi jiwa syariah dan layanan personal terbaik bagi nasabah," terang Fitri.

Tahun ini perusahaan menggandeng PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai rekanan dalam memasarkan produk asuransi jiwa pembiayaan prioritas pada Pembiayaan Griya. Selain itu, Capital Life Syariah juga siap mendukung memberikan pelayanan pada produk OTO, Pawning dan SME Banking.

“Kerja sama ini ini menjadikan kami semakin mantap untuk selalu mendukung asuransi jiwa pembiayaan dan produk lainnya di Bank Syariah Indonesia” tutupnya.

Selanjutnya: Suku bunga kredit sejumlah bank besar turun, ini besarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×