Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dalam hitungan hari, tahun 2021 akan segera berakhir. Investor cryptocurrency kemungkinan tengah bersiap untuk membuka babak baru. Di tengah perdagangan yang bergejolak, hingga 16 Desember 2021, nilai agregat mata uang digital telah meningkat sebesar 185% tahun ini.
Melansir The Motley Fool, pemain dua besar kripto, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), telah memainkan peranan penting dalam mendorong nilai pasar total cryptocurrency lebih tinggi. Duo dinamis ini menghasilkan 62% dari nilai pasar crypto senilai US$ 2,2 triliun.
Namun, 2021 juga merupakan tahun di mana cryptocurrency dengan keunggulan kompetitif yang jelas bersinar terang. Keunggulan kompetitif ini mengacu pada proyek-proyek blockchain yang menunjukkan keunggulan kompetitif atas 15.700-plus cryptocurrency terdaftar lainnya.
Diferensiasi sangat penting bagi mata uang digital untuk menonjol di ruang yang semakin ramai.
Baca Juga: China Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Malah Turun
Berikut adalah tiga mata uang digital yang menawarkan keunggulan kompetitif dan keuntungan menarik seperti yang dikutip dari The Motley Fool:
Sebagai perbandingan, segelintir proyek blockchain menonjol karena menawarkan keunggulan kompetitif yang sebenarnya, sehingga memiliki prospek positif dalam jangka panjang. Berikut adalah tiga contohnya:
1. Avalanche
Mata uang digital pertama yang menawarkan keuntungan secara jelas atas sebagian besar lanskap kripto adalah jaringan blockchain berbasis kontrak pintar Avalanche (AVAX).
Kontrak pintar membantu memverifikasi, memfasilitasi, dan menegakkan negosiasi kontrak antara dua pihak.
Avalanche menonjol karena skalabilitas, kecepatan, dan kompatibilitas jaringan blockchain-nya.
Dari segi skala, tim pengembang Avalanche mencatat jaringan tersebut mampu menangani lebih dari 4.500 transaksi per detik (TPS). Agar bisa dibayangkan, pemroses pembayaran Visa mengklaim menangani hingga 24.000 TPS. Relatif, Bitcoin (sebelum upgrade Taproot) dan Ethereum hanya mampu menangani masing-masing 7 TPS dan 13 TPS.
Baca Juga: Cemas varian Omicron, harga Bitcoin dan sebagian mata uang kripto utama turun