Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hati-hati. Saat ini beredar aplikasi MyPertamina palsu di masyarakat. Terkait hal ini, Pertamina meminta masyarakat waspada.
Seperti yang diketahui, sejak Pertamina mewajibkan pembelian Pertalite dan solar melalui aplikasi MyPertamina, terjadi peningkatan unduhan atas aplikasi tersebut.
Namun, disinyalir pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi dengan membuat aplikasi MyPertamina palsu.
Oleh karena itu, jika masyarakat mendapatkan tautan atau link ke website tertentu dengan iming-iming aplikasi MyPertamina, jangan langsung percaya. Mayarakat diminta tidak menggunakan link tersebut karena besar kemungkinan itu adalah aplikasi palsu.
Dengan demikian anda terhindar dari aplikasi abal-abal yang berpotensi mengarah pada pencurian data.
"Aplikasi MyPertamina yang resmi hanya bisa kamu download dan install dari Google Play Store dan App Store. Selain dari itu dapat dipastikan kalau itu aplikasi tidak resmi ya," kata Pertamina mengutip deskripsi unggahannya di akun instagram @mypertamina, Senin (4/7/2022).
Baca Juga: Pendaftar BBM Subsidi Tembus 50.000 Kendaraan Dalam 4 Hari
Melansir infopublik.id, adapun aplikasi MyPertamina bisa dimiliki semua orang yang menggunakan ponsel pintar, baik itu yang menggunakan sistem operasi Android maupun iOS.
Setelah terunduh, masyarakat bisa melakukan pendaftaran untuk nantinya bisa terhubung dengan berbagai fitur- fitur menarik yang ada.
Sebut saja pembayaran digital, peta fasilitas SPBU terdekat, bahkan sistem poin yang bisa dikumpulkan saat pembelian dan dapat ditukar dengan berbagai produk menarik.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, aplikasi MyPertamina berfungsi untuk mendata masyarakat agar penyaluran BBM bersubsidi ke depan bisa lebih tepat sasaran.
"Kami menyiapkan platform digital MyPertamina untuk membantu pencatatan orang-orang yang membeli BBM subsidi. Jadi ke depan, pencatatan data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan subsidi energi bersama pemerintah," kata Irto.
Baca Juga: Perbedaan Aplikasi MyPertamina yang Asli dan Palsu, Sudah Tahu?
Penggunaan platform itu, kata Irto, juga merupakan upaya pencegahan potensi terjadinya penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan.
Irto mengungkapkan, BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar saat ini masih dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas, dengan komposisi hampir 60% terkaya menikmati hampir dari 80% dari total konsumsi BBM subsidi.
Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40% terbawah, hanya menikmati sekitar 20% dari BBM bersubsidi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News