kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Saliva masih berada dalam tahap limited release untuk penyempurnaan


Rabu, 07 Juli 2021 / 06:15 WIB
Bio Saliva masih berada dalam tahap limited release untuk penyempurnaan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bio Farma dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics meluncurkan inovasi terbaru, Bio Saliva, alat uji untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode kumur (gargling). Adapun saat ini, Bio Saliva masih berada dalam tahap limited release untuk penyempurnaan. 

Ike Yuningsih, Marketing Communication & PR Manager Nusantics memaparkan tujan Nusantics membuat test PCR dengan metode kumur-kumur (gargle) ini supaya pasien lebih nyaman saat pengambilan sampel. 

"Sebab kalau menggunakan cara dicolok, pasien anak-anak sampai orang tua tidak nyaman. Jadi harus dicari cara ternyaman seperti apa. Atas dasar itu, kami mengembangkan alat ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7). 

Ike menceritakan, pada awalnya Nusantics hanya mengembangkan Saliva, metode test Covid-19 dengan air liur saja tanpa harus berkumur. Tapi ternyata, metode ini kurang akurat.  Maka dari itu, Nusantics mengembangkan lagi metode pengambilan sampel  dengan kumur-kumur di tenggorokan dan hasilnya lebih akurat.  

Baca Juga: Begini kata ahli soal tes COVID-19 dengan metode kumur PCR

"Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan selama 7 bulan dengan melibatkan 400 pasien Covid-19 di Indonesia, salah satunya di Rumah Sakit Umum dr Karyadi di Semarang," jelas Ike. 

Pada 3 Juli 2021 yang lalu, Bio Saliva masuk pada peluncuran tahap awal. Meskipun Ike belum bisa membeberkan berapa banyak masyarakat yang sudah di test, pihaknya mengklaim sejauh ini antusiasme luar biasa dan menyatakan keinginan untuk mencoba. 

Saat ini, pengecekan menggunakan Bio Saliva baru dapat dilakukan di laboratorium GSI Kuningan dan Cilandak (limited releases). Ke depannya, Ike mengatakan Biosaliva akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Selain itu, Ike juga tidak menampik Biosaliva bisa menjadi salah satu metode test Covid-19 yang digunakan sebagai syarat menggunakan transportasi umum. 

"Pada dasarnya, Biosaliva ini berbasis PCR, hanya saja cara mengambil sample-nya berbeda, yakni dengan berkumur bukan dicolok. Jadi tetap melalui tahapan PCR sebagai  standar gold testing, bukan screening. Namun, bisa atau tidaknya tentu tergantung pemerintah," kata Ike. 



TERBARU

×