kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma: Distribusi vaksin Covid-19 hingga 5 Desember capai 272.780.613 dosis


Selasa, 07 Desember 2021 / 14:00 WIB
Bio Farma: Distribusi vaksin Covid-19 hingga 5 Desember capai 272.780.613 dosis

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Bio Farma memastikan kelancaran distribusi vaksin ke seluruh tanah air untuk mendukung kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.

"Pemerintah bersama Bio Farma tidak pernah lelah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Covid-19 Bio Farma, Bambang Heriyanto, dalam siaran pers, Selasa (7/12).

Bambang memaparkan total vaksin yang terdistribusi sejak Januari 2021 hingga 5 Desember 2021 mencapai 272.780.613 dosis.

Jumlah tersebut terdiri dari vaksin CoronaVac 1 dosis sebanyak 3 juta dosis, vaksin Covid-19 Bio Farma sebanyak 122,4 juta dosis, CoronaVac 2 dosis berjumlah 50 juta dosis, Coronavax 1 dosis (hibah Covax) berjumlah 10,7 juta dosis, CoronaVac (Hibah China) 2 dosis berjumlah 1,9 juta dosis, Coronavac B2B 2 dosis vial sebanyak 31,4 juta, dan AstraZeneca (Covax, B2B, Hibah) berjumlah 37,2 juta dosis.

Selain itu, telah terdistribusi pula vaksin Moderna Covax berjumlah 8 juta dosis, Moderna Covax berjumlah 979.000 dosis, Sinopharm (Hibah EUA) sebanyak 749.502 dosis, Sinopharm RC (Hibah China) 2 dosis sebanyak 200.000 dosis, Janssen berjumlah 497.395 dosis, dan Pfizer Covax berjumlah 5,37 juta dosis.

"Total Vaksin COVID-19 yang didistribuisi oleh Bio Farma 5 Desember 2021 sebanyak 7.226.564. Pemerintah pastikan distribusi vaksin COVID-19 merata dan menjangkau ke seluruh wilayah," imbuhnya.

Bambang juga memastikan, pemerintah terus mengoptimalkan percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, khususnya agar bisa menjangkau masyarakat terpencil dan terluar.

Berkaca dari pengalaman Indonesia dalam mendistribusikan imunisasi hingga ke desa terpencil sebelumnya.

“Meski demikian, distribusi vaksin ke pedalaman bukanlah hal yang mudah. Kualitas vaksin harus dipastikan tetap terjaga agar bisa digunakan. Tempat penyimpanan misalnya, harus dipastikan dingin dan dijaga oleh tenaga kesehatan demi kualitas vaksin," kata Bambang.

Pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, diharapkan dapat mempercepat dan memperluas program vaksinasi terutama untuk kelompok masyarakat rentan seperti kelompok lansia.

Kemudian yang tak kalah penting, masyarakat yang belum vaksin diminta untuk segera melakukan vaksinasi dan tidak memilih-milih vaksin.

Di mana semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman karena telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

“Di lain sisi, masyarakat juga harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari Covid-19 pada saat kita melakukan aktivitas di ruang publik," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×