Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) mulai memperlihatkan perbaikan volume penjualan mobil di paruh kedua tahun ini. Kendati demikian, CARS tetap berhati-hati dalam menjalankan dan menentukan target bisnis di tengah berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19.
Investor Relations Bintraco Dharma Yosef menyampaikan, pada bulan September 2020, volume penjualan mobil baru CARS tercatat sebesar 794 unit atau meningkat sekitar 27% dibandingkan penjualan di bulan Agustus 2020.
Menurutnya, kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) turut membantu pergerakan suplai dan permintaan, sehingga penjualan mobil CARS meningkat secara bulanan. Peningkatan penjualan yang terjadi cukup merata di seluruh segmen kendaraan, terutama untuk jenis kendaraan low cost green car (LCGC), multi purpose vehicle (MPV), dan sport utility vehicle (SUV).
Dia berharap, momentum peningkatan penjualan mobil tersebut dapat terjaga dan terus berlanjut positif di waktu-waktu mendatang. CARS juga berharap peningkatan penjualan mobil bisa mendongkrak kinerja perusahaan ini secara umum.
“Kontribusi segmen otomotif dari dealership bisa mencapai lebih dari 70% terhadap penjualan perusahaan, sehingga tentu dapat memperbaiki kinerja secara umum bagi kami,” ungkap Yosef, Jumat (27/11).
Asal tahu saja, CARS belum merilis kinerja keuangan per kuartal III-2020. Hingga semester I-2020, pendapatan CARS turun 39% (yoy) menjadi Rp 2,24 triliun. CARS juga menderita rugi bersih sebesar Rp 55 miliar di semester I-2020, padahal di semester I-2019 perusahaan ini sanggup mengantongi laba bersih sebesar Rp 85 miliar.
Manajemen CARS masih belum merumuskan target volume penjualan mobil untuk tahun depan. CARS masih berhati-hati mengingat ketidakpastian masih menghantui bisnis otomotif. Ditambah lagi, CARS masih perlu mempertimbangkan target dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai acuan perusahaan di tahun 2021.
Baca Juga: Bintraco Dharma (CARS) menyambut positif usulan pajak 0% untuk mobil baru
Tak hanya itu, Yosef menyebut, pihaknya masih menghitung dengan cermat alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2021 yang tentu disesuaikan dengan prospek perekonomian Indonesia di tahun tersebut. “Saat ini ada kecenderungan untuk lebih konservatif dalam melakukan ekspansi di tengah melemahnya permintaan di masa pandemi,” ujar dia.
Yosef juga belum bisa bicara panjang-lebar perihal serapan capex sepanjang tahun ini. Ia bilang, hingga Juni 2020, CARS juga merealisasikan capex untuk renovasi dealer sebesar Rp 3 miliar. Lalu, ada capex untuk segmen purna jual sebesar Rp 3 miliar dan penambahan unit kendaraan sewa sebesar Rp 66 miliar. Dalam catatan Kontan, tahun ini CARS menyediakan capex sebesar 150 miliar.
Lebih lanjut, bisnis otomotif dinilai oleh Manajemen CARS masih akan menantang di tahun depan berhubung pandemi Covid-19 belum kunjung usai. Keberadaan vaksi Covid-19 pun dianggap dapat menjadi katalis positif yang signifikan dalam proses pemulihan permintaan di sektor otomotif.
Berkaca dari situ, CARS menerapkan strategi yang sudah dijalani semenjak era kenormalan baru, yakni implementasi protokol kesehatan yang ketat dan konsisten di seluruh aktivitas bisnis perusahaan tersebut, terutama di area operasional yang melibatkan interaksi pelanggan secara langsung.
CARS juga meningkatkan jalur komunikasi pelanggan melalui kanal-kanal digital perusahaan baik melalui aplikasi, media sosial, pusat panggilan, sampai situs resmi perusahaan. “Kami juga melakukan penguatan layanan purna jual dengan menghadirkan layanan home delivery hingga pick up service,” tandas Yosef.
Selanjutnya: Bintraco Dharma (CARS) Berharap Bisnis Otomotif Pulih di Semester II-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News