Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu pendiri Microsoft Bill Gates memuji China dengan mengatakan bahwa Kebangkitan Ekonomi Negeri Tiongkok tersebut merupakan kemenangan besar bagi dunia.
Hal itu dikatakan Gates dalam wawancara dengan Lowy Institute, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Sydney, Australia belum lama ini. "Saya cenderung melihat kebangkitan China sebagai kemenangan besar bagi dunia," kata Gates.
Gates menjelaskan, bahwa saat ini, jumlah penduduk China mencapai 20% dari total umat manusia. Penduduk China saat ini cocok dengan ekonomi global mereka.
Baca Juga: Bill Gates: Tidak Ada Negara yang Dapat Nilai A dalam Penanganan Pandemi Covid-19
"Anda tahu, negara-negara seperti Australia, AS, kami memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita lima kali lipat dari yang dimiliki orang Cina. Jadi kita memiliki bagian ekonomi dunia yang tidak proporsional," tambah Gates.
Lebih lanjut Gates mengatakan kondisi China tidak disambut positif oleh dunia terutama Amerika Serikat (AS).
"Jika Anda bertanya kepada politisi AS 'hei, apakah Anda ingin ekonomi China menyusut 20% atau tumbuh? sebesar 20%,' Saya khawatir mereka akan memilih bahwa 'ya, mari kita bunuh orang-orang itu," ujar Gates.
Gates mengatakan AS tidak memahami bahwa untuk ekonomi global, penemuan obat kanker, solusi perubahan iklim, membutuhkan keterlibatan semua pihak.
Sambil menggambarkan kebangkitan China secara positif, Gates mengakui bahwa China bukan negara demokrasi dan merupakan dan masih bersifat otokratis.
Baca Juga: Bernard Arnault, Sosok Orang Terkaya di Muka Bumi yang Profilnya Jarang Diketahui
Selama wawancara, Gates juga mengatakan bahwa AS secara politis berada dalam keadaan lemah. Ia menambahkan bahwa negara-negara seperti China perlu memainkan peran lebih besar dalam pemerintahan dunia.
"AS secara politis lebih lemah hari ini, menurut saya, daripada sebelumnya dan Anda tahu, itu menakutkan bagi dunia. Sistem dunia saat ini dirancang di sekitar kepemimpinan AS," kata Gates.
Menurut Gates, ketika negara-negara lain menjadi lebih kaya, negara-negara berpenghasilan menengah termasuk China dan India perlu memainkan peran yang lebih kuat dalam tata kelola dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News