kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bila program vaksinasi berhasil, Inggris akan cabut lockdown di pertengahan Februari


Selasa, 05 Januari 2021 / 19:20 WIB
Bila program vaksinasi berhasil, Inggris akan cabut lockdown di pertengahan Februari

Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan Inggris melakukan penguncian nasional untuk mencoba memperlambat lonjakan kasus COVID-19. Johnson mengatakan pada hari Senin bahwa varian baru virus corona yang lebih menular menyebar dengan cepat dapat segera diatasi. 

"Saat saya berbicara dengan Anda malam ini, rumah sakit kami berada di bawah tekanan lebih besar dari COVID-19 daripada kapan pun sejak dimulainya pandemi," kata Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi ke negara itu saat dia meninggalkan pendekatan regionalnya untuk memerangi pandemi.

“Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrem, jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak bersama untuk mengendalikan varian baru ini".

“Karena itu kita harus melakukan penguncian nasional, yang cukup kuat untuk menahan varian ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi menginstruksikan Anda untuk tinggal di rumah. ”

Baca Juga: Bisnis vaksin Covid-19 mulai marak di India, dikemas dengan paket tour ke AS

Johnson mengatakan langkah-langkah itu mencakup penutupan sekolah mulai Selasa dan aturan yang mewajibkan kebanyakan orang untuk tinggal di rumah selain belanja penting, olahraga, dan pengecualian terbatas lainnya.

Dia mengatakan bahwa jika jadwal program vaksinasi berjalan sesuai rencana dan jumlah kasus serta kematian menanggapi tindakan lockdown seperti yang diharapkan, maka kemungkinan untuk mulai keluar dari lockdown pada pertengahan Februari. Namun, dia mendesak agar berhati-hati tentang jadwal.

Ketika Inggris bergumul dengan angka kematian tertinggi keenam di dunia dan jumlah kasus harian mencapai titik tertinggi baru, kepala petugas medis negara itu mengatakan penyebaran COVID-19 mempertaruhkan banyak bagian dari sistem kesehatan dalam 21 hari.

Lonjakan kasus telah didorong oleh varian baru COVID-19, kata para pejabat, dan sementara mereka mengakui bahwa pandemi menyebar lebih cepat dari yang diharapkan.

Pemerintah Johnson sebelumnya memuji-muji "kemenangan" ilmiah karena Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mulai memvaksinasi penduduknya dengan suntikan COVID-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca.

Selanjutnya: Kasus corona melonjak, Inggris siap lakukan pembatasan sosial yang lebih ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×