kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bikin kawasan makin tegang, AS amati betul perkembangan persenjataan canggih China


Selasa, 19 Oktober 2021 / 12:47 WIB
Bikin kawasan makin tegang, AS amati betul perkembangan persenjataan canggih China
ILUSTRASI. Rudal hipersonik DF-17 milik China. AS akan tetap fokus pada tantangan militer China.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TBILISI. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan pada Senin (18/10), Washington mengawasi dengan cermat pengembangan sistem senjata canggih China, menyusul laporan Beijing telah menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir.

Kementerian Luar Negeri China membantah laporan di surat kabar Financial Times yang menyebutkan, Beijing telah meluncurkan roket pada Juli yang membawa senjata luncur hipersonik. Beijing menyatakan, itu adalah kendaraan luar angkasa, bukan rudal.

AS dan Rusia telah menguji senjata hipersonik, biasanya didefinisikan sebagai rudal yang terbang lebih dari lima kali kecepatan suara, dalam perlombaan untuk senjata generasi baru yang lebih sulit dideteksi dan dibendung oleh sistem pertahanan udara.

Baca Juga: AS rilis panduan bagi Angkatan Laut untuk halangi China, ini strateginya

Mengutip Reuters, Austin mengungkapkan kepada wartawan selama kunjungan ke Georgia: "Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan dan kemampuan serta sistem canggih China yang hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu".

Dia menegaskan, Washington akan tetap fokus pada tantangan militer dari Beijing.

Austin berbicara selama perjalanan ke Eropa, di mana Pentagon mengatakan, dia akan "meyakinkan sekutu dan mitra komitmen Amerika Serikat untuk kedaulatan mereka dalam menghadapi agresi Rusia".

Menurut Austin, AS akan bermitra dengan Georgia, yang kalah perang dengan Rusia pada 2008, untuk membantu memperkuat pertahanan dan kemampuan pencegahan negara bekas Uni Soviet itu.

Selanjutnya: AS: Ancaman rudal yang ditimbulkan oleh China semakin meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×