Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2023, Bank Indonesia (BI) melihat inflasi indeks harga konsumen (IHK) melandai secara bulanan.
Berdasarkan survei pemantauan harga BI pada minggu ketiga Januari 2023, inflasi pada bulan laporan diperkirakan sebesar 0,41% secara bulanan (MoM).
Ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Desember 2022 yang pada waktu itu tercatat 0,66% (MoM).
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, komoditas utama penyumbang inflasi adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan beras.
Baca Juga: Hasil Jajak Pendapat Ekonom: The Fed Hanya Kerek Suku Bunga Acuan 50 Bps pada 2023
"Cabai rawit dan cabai merah mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,06% (MoM), bawang merah sebesar 0,05% (MoM), dan beras sebesar 0,04% (MoM)," tulis Erwin, Jumat (20/1).
Selain komoditas-komoditas tersebut, penyumbang inflasi lainnya adalah emas perhiasan, rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03% (MoM).
Ada juga bawang putih, kangkung, tahu mentah, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, dan tarif air minum PAM yang masing-masing menyumbang 0,01% (MoM).
Sebaliknya, ada beberapa komoditas yang menyumbang deflasi, sehingga menekan laju inflasi, yaitu bensin sebesar 0,06% (MoM), angkutan udara turun harga 0,05% (MoM), telur ayam ras sebesar 0,03% (MoM), dan tomat 0,01% (MoM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News