kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

BI sebut cabai dan minyak goreng jadi penyumbang terbesar, ini proyeksi inflasi 2021


Senin, 13 Desember 2021 / 06:35 WIB
BI sebut cabai dan minyak goreng jadi penyumbang terbesar, ini proyeksi inflasi 2021

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BALI. Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi di tahun 2021 masih akan berada di bawah kisaran sasaran yang sebesar 3% plus minus 1%. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memperkirakan, tingkat inflasi di sepanjang tahun ini berada di kisaran 1,64% year on year (yoy). 

“Berdasarkan survei pemantauan harga BI, ini didorong oleh tingkat inflasi pada minggu kedua Desember 2021 yang tetap terkendali. Sehingga inflasi pada bulan Desember 2021 diperkirakan 0,34% month on month (mom),” tutur Erwin, seperti dikutip Minggu (12/12). 

Baca Juga: Dibayangi omicron, IHSG diprediksi bergerak terbatas di bulan Desember ini

Erwin memerinci, penyumbang utama inflasi pada bulan laporan antara lain komoditas cabai rawit yang naik 0,08% mom, minyak goreng yang naik 0,04% mom, dan cabai merah yang naik 0,03% mom. 

Kemudian, ada juga peningkatan harga dari daging ayam ras sebesar 0,02% mom, serta sawi hijau, sabun detergen bubuk, semen, dan tarif angkutan udara yang masing-masing naik 0,01% mom. 

'Sementara itu, masih ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), antara lain bawang merah dan daging sapi yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Baca Juga: Dibayangi omicron, IHSG diprediksi bergerak terbatas di bulan Desember ini

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×