kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BI Ramal Rupiah Lebih Kuat pada 2024, Ini Sejumlah Strategi yang Disiapkan


Minggu, 04 Juni 2023 / 15:00 WIB
BI Ramal Rupiah Lebih Kuat pada 2024, Ini Sejumlah Strategi yang Disiapkan

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin nilai tukar rupiah akan menguat pada tahun 2024, bila dibandingkan dengan level tahun 2023.  Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2024 berkisar antara Rp 14.600 hingga Rp 15.100 per dolar AS. 

Rupiah diproyeksi menguat dibandingkan perkiraan level rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2023 yang berkisar Rp 14.800 hingga Rp 15.200 per dolar AS. 

Perry tak menampik tetap ada ketidakpastian yang akan menjadi tantangan pergerakan rupiah tahun depan. Untuk itu, berbagai strategi akan dihimpun oleh BI. 

"BI akan berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai langkah," tegas Perry di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, medio pekan ini. 

Baca Juga: BI Optimistis Rupiah Lebih Perkasa pada Tahun Depan

Perry pun memerinci. Pertama, melakukan triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, pasar DNDF, dan pasar surat berharga negara (SBN) sekunder.  Kedua, menjalankan operasi twist dengan menjual SBN tenor jangka pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN jangka pendek sehingga memancing para investor untuk masuk.

Ketiga, meningkatkan masuknya devisa hasil ekspor (DHE) lewat instrumen term deposit valas (TD Valas). Keempat, memperluas transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan negara mitra untuk mengurangi ketergantungan dengan dolar AS. 

Saat ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama LCT dengan beberapa negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. 

Dan baru-baru ini juga, Indonesia menandatangani nota kesepahaman penggunaan LCT dengan negara Korea Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×