kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

BI proyeksikan inflasi November 0,16%, disumbang kenaikan harga minyak goreng


Senin, 08 November 2021 / 05:30 WIB
BI proyeksikan inflasi November 0,16%, disumbang kenaikan harga minyak goreng

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada November 2021. 

Berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pada minggu pertama November 2021, inflasi pada bulan laporan diperkirakan sebesar 0,16% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sbeesar 1,09% ytd dan secara tahunan sebesar 1,54% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dalam keterangan resminya Jumat (5/11). 

Erwin merinci, penyumbang utama inflasi November 2021 sampai dengan minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04% mom. 

Baca Juga: Pekan ini melemah, begini proyeksi rupiah pada pekan depan

Kemudian disusul dengan cabai merah yang naik 0,03% mom, daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing naik 0,02% mom, serta sabun detergen bubuk dan rokok kretek filter masing-masing naik 0,01% mom. 

Akan tetapi, masih ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), seperti bawang merah, tomat, dan cabai rawit yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesai dari waktu ke waktu. 

BI juga akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: Outlook logam mulia diproyeksikan jauh lebih baik pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×