kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI proyeksikan ekonomi global hanya akan tumbuh 5,7% pada 2021, ini sebabnya


Rabu, 20 Oktober 2021 / 05:30 WIB
BI proyeksikan ekonomi global hanya akan tumbuh 5,7% pada 2021, ini sebabnya

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memamgkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 5,7%, atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 5,8%. 

“Perekonomian global sudah menunjukkan pemulihan, tetapi pemulihannya lebih rendah dari perkiraan karena ada kasus varian Delta Covid-19,” ujar Perry, Selasa (19/10). 

Seperti yang diketahui, sempat ada peningkatan kasus harian pada awal kuartal III-2021 lalu yang menghambat pemulihan ekonomi negara-negara di dunia, termasuk negara maju Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang. 

Baca Juga: Bank Sentral India Dukungan Kebijakan Perlu agar Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Selain itu, lebih rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi global juga didorong oleh adanya gangguan rantai pasokan dan energi level global. 

Lebih rendahnya perkiraan kinerja pertumbuhan global pada tahun ini juga terlihat dari sejumlah indikator dini, seperti penjualan eceran, Purchasing Managers’ Index (PMI), serta keyakinan konsumen yang melambat pada September 2021. 

Namun ke depan, Perry optimistis pemulihan ekonomi global akan terus berlanjut seiring dengan kenaikan volume perdagangan dunia dan harga komoditas yang masih terus berlanjut. Ini akan menopang prospek ekspor, terutama negara berkembang. 

Hanya saja, Perry tetap mengingatkan agar waspada akan dampak gangguan rantai pasokan dan keterbatasan energi. 

Selanjutnya: Saat Tertekan Kenaikan Yield Treasury, Emas Terjaga Permintaan terhadap Safe Haven

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×