kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Proyeksi Transaksi BI Fast Capai Rp 811 Triliun di Akhir 2022


Jumat, 03 Juni 2022 / 06:15 WIB
BI Proyeksi Transaksi BI Fast Capai Rp 811 Triliun di Akhir 2022

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan transaksi non-tunai melalui BI Fast kian laris manis. Bahkan transaksi pengiriman uang antar bank ini melonjak signifikan meski baru diluncurkan di tahun 2021 silam.

Bank Indonesia (BI) mencatat, frekuensi transaksi BI Fast mencapai 85,3 juta dengan nilai mencapai Rp 320,6 triliun sejak Januari hingga Mei 2022.

Bahkan, untuk bulan Ramadhan dan libur Idul Fitri saja, volume dan nilai transaksi BI Fast masing - masing sebesar 27,6 juta dan Rp 107,4 triliun.

Sementara secara rata - rata harian, volume transaksi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri jauh lebih tinggi yakni 767.169 transaksi, atau meningkat 29%. Nilai ini lebih tinggi dari rata - rata harian pada Maret 2022 yang hanya 596.771 transaksi.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP), Ibu Filianingsih Hendarta memperkirakan, transaksi BI Fast akan mencapai Rp 811 triliun hingga akhir tahun 2022.

Baca Juga: BSI Catat Transaksi BI-FAST Tembus 500.000 Kali Per Bulan

"Transaksi akan terus meningkat karena ada perluasan kanal pembayaran yang bermacam - macam, bukan hanya internet banking, tapi juga mobile banking bahkan bisa juga melalui teller kasir di kantor cabang," kata Fili dalam diskusi secara daring, Kamis (2/6).

Tak hanya itu, perbankan juga semakin masif melakukan komunikasi kepada masyarakat terkait layanan BI Fast. Diikuti lagi penambahan peserta BI Fast melalui batch - batch berikutnya.

Hingga Mei 2022, total peserta BI Fast mencapai 52 dan telah mewakili 82% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. Saat ini sudah memasuki Batch tiga untuk periode Mei dan Juni 2022.

Sebelumnya, peserta pertama masuk batch pertama yang terdiri dari 21 bank pada periode Desember 2021. Selanjutnya batch kedua pada Januari 2022 yang terdiri dari 22 bank dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×