kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Proyeksi Inflasi pada Tahun Depan Masih Tinggi


Selasa, 04 Oktober 2022 / 05:15 WIB
BI Proyeksi Inflasi pada Tahun Depan Masih Tinggi

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Peningkatan harga pangan dan energi global, cukup memberi tekanan pada inflasi Indonesia.

Bank Indonesia (BI) melihat, tekanan inflasi ini masih belum akan berhenti sampai di sini. Akan ada potensi tekanan inflasi untuk berlanjut.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengungkapkan, dengan kondisi ini ada kekhawatiran inflasi pada tahun 2023 masih melampaui batas atas target BI yang sebesar 4% secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca Juga: Inflasi Tinggi Menekan Nilai Tukar Rupiah di Awal Oktober

“Ke depan, kami masih melihat tekanan inflasi yang berlanjut. Harga pangan dan energi masih meningkat dan disrupsi pasokan terjadi, sehingga inflasi berisiko di atas 4% tidak hanya pada tahun 2022, tetapi juga tahun 2023. Kemungkinan masih tinggi,” jelas Aida dalam Gernas Pengendalian Inflasi Pangan Sulampua, Senin (3/10). 

Untuk menekan inflasi dari sisi suplai, BI mengambil langkah menjaga inflasi pangan lewat ketersediaan pasokan. Mengingat kontribusi kelompok ini cukup besar, harapannya langkah BI mampu menekan inflasi. 

Baca Juga: Inflasi Bulan September 2022 Diprediksi 1,15% Tersundut Kenaikan Harga BBM

Lebih lanjut, meski inflasi dalam negeri mulai mendaki, Aida optimistis pertumbuhan ekonomi dan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga. Dengan demikian, progres pemulihan ekonomi masih sesuai jalur. 

Namun, tetap saja ia mengingatkan pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan dengan sungguh-sungguh adalah, menjaga transmisi harga energi dan komoditas ke dalam negeri. Mengingat, ketidakpastian di level global masih sangat tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×