kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Pertumbuhan Kredit UMKM Meningkat Sejalan dengan Pemulihan Aktivitas Dunia Usaha


Jumat, 11 Februari 2022 / 08:35 WIB
BI: Pertumbuhan Kredit UMKM Meningkat Sejalan dengan Pemulihan Aktivitas Dunia Usaha

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencermati permintaan kredit terus mengalami perbaikan sejalan dengan meningkatnya aktivitas korporasi dan rumah tangga pada awal tahun. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar khususnya untuk kredit investasi dan modal kerja.

"Seiring dengan menurunnya persepsi risiko kredit. Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan pemulihan aktivitas dunia usaha serta dukungan program Pemerintah," ujar Perry secara virtual pada Kamis (10/2).

Lanjutnya, pemulihan kinerja korporasi diprakirakan berlanjut, yang tercermin dari berlanjutnya perbaikan penjualan dan belanja modal (capital expenditure). Beberapa sektor menunjukkan kesiapan untuk memenuhi peningkatan permintaan khususnya sektor Komoditas dan Manufaktur.

Baca Juga: Bos BI Sebut Dampak Omicron ke Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022 Tidak Signifikan

"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha, terutama dari sisi permintaan sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi," paparnya.

Bank Sentral mencatatkan fungsi intermediasi perbankan terus membaik dengan pertumbuhan kredit sebesar 5,24% yoy pada Desember 2021 lalu. Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap.

"Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan Desember 2021 tetap tinggi sebesar 25,67%, dan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga, yakni 3,00% (bruto) dan 0,88% (neto)," pungkas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×